Tari Tandak Sambas berasal dari permainan rakyat, yang mana pada jaman dahulu dilakukan oleh kaum laki-laki. Sistem permainannya adalah laki-laki berpasangan dengan laki-laki dan tangannya diangkat setinggi bahu, dengan langkah dan gerak yang sederhana mereka melakukannya secara bergantian. Alat musik yang digunakan juga sederhana sekali, ada yang hanya merupakan sekeping papan atau potongan bambu yang penting bisa menimbulkan bunyi dan sambil menyanyikan lagu dua’ lah bedua’ dua’ bedua’ bujang betandak dan seterusnya. Dari tahun ke tahun, jaman semakin berkembang, Tari Tandak Sambas merupakan hiburan dan tontonan, berlangsung dalam suasana riang gembira dan secara spontan. Tari Tandak Sambas adalah tari rakyat dan pergaulan, sering ditampilkan dalam upacara adat Melayu. Seperti pesta perkawinan, pindah rumah baru, khitanan, dan khatamul Qur’an serta hajatan lainnya. Penampilannya tidak terikat pada waktu, siang atau malam hari, kalau pada malam hari biasanya habis sholat Isha.
Seni tari Tandak Sambas dari jaman dahulu sampai sekarang terus berkembang, dalam pengembangannya tergantung kreativitas penata tari. Ragam gerak juga tidak mempunyai nama dan makna. Pada saat tarian berlangsung, penonton yang berminat menari dapat langsung masuk ke arena tarian dan menari bersama. Sebaliknya bila ada penari yang merasa lelah bisa meninggalkan arena tari, dan bergabung dengan para tamu lainnya. Tandak Sambas akan berhenti total bila tetabuhan dan lantunan lagu berhenti.
Pola lantai tari Tandak sambas adalah dengan hitungan satu kali delapan dan hanya mempunyai dua langkah dasar. Tergolong level tinggi yaitu sebelum melangkahkan, kaki dikaiskan terlebih dahulu, langkah asa’ yaitu kaki kanan atau kaki kiri disilangkan setelah itu kembalikan keasal, kemudian kaki dikaiskan terlebih dahulu baru melangkah. Kostum atau busana yang dipakai laki – laki adalah Teluk Belangak dan yang perempuan adalah Baju Kurung. Tata rias juga sangat sederhana, rambut perempuan hanya disanggul lipat pandan, sedangkan laki – laki menggunakan kopiah. Bentuk pola lantai tari Tandak Sambas adalah garis lurus.
Namun seiring dengan perkembangan jaman perempuan juga ikut menarikan Tandak Sambas dan menimbulkan kolaborasi tari berpasangan. Boleh ditarikan laki-laki dengan dengan laki-laki, perempuan dengan perempuan dan laki-laki dengan perempuan. Tari Tandak Sambas terkadang dipersembahkan untuk menyambut tamu juga sering diadakan lomba antara sekolah.
Tari Tandak Sambas termasuk Warisan Budaya Tak Benda dengan nomor register 201901035