Banten merupakan sarana upakara yang digunakan sebagai simbol sebagai bentuk sujud bhakti umat kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa. Banten terdiri dari tiga kategori, yaitu Banten alit, madya, dan utama. Hampir setiap perempuan di Desa Munduk mengerti akan cara bagaimana membuat banten sudah menjadi kewajiban untuk perempuan Bali membuat banten. Tukang Banten disebut juga Srathi adalah mereka yang mempunyai tugas untuk mewujudkan banten atau sesajen upacara sebagai sarana dalam upacara keagamaan Hindu berpedoman pada aturan-aturan yang menyangkut suatu hukum karena banten yang diwujudkan mempunyai makna suci.