Asal mula adanya Batu Baliang ini disebabkan karena perselisihan 2 orang tokoh pendiri kelarasan (Aturan Adat) Koto Piliang dan Bodi Caniago, yaitu Datuak Katumangguangan dan Datuak Parpatiah Nan Sabatang. Dahulunya batu ini adalah batu biasa yang berukuran panjang 97 cm, lebar 58 cm dan tebal 20 cm, yang terletak di kawasan persawahan masyarakat Suku Bodi Nagari Sungai Tarab. Batu baliang ini memiliki keterkaitan yang erat dengan Batu Batikam yang ada di Lima Kaum. Lobang yang ada di Batu Baliang merupkan hujaman keris dari Datuak Katumangguangan, karena terjadinya perselisihan pembagian wilayah kelarasan Koto Piliang dengan Bodi Caniago di Minangkabau dengan Datuak Parpatiah Nan Sabatang. Arti hunusan keris pada Batua Baliang merupakan lambang perdamaian dari kedua Tokoh tersebut.