SEJARAH SINGKAT DESA
Nenek Moyang Orang Nagari Kumanis berasal dari Paninjauan Padang Panjang dan bermukim mendiami sebuah pemukiman bernama”Muaro Sariau”yang di Pimpin oleh INYIEK CUMANO dan mendirikan Nagari yang berpusat di”Kubang Tigo Baririk”.
Nama Nagari Kumanis berasal dari sebatang Pohon”Komang”yang buahnya hanyut di sebuah anak Sungai,Buah Komang yang biasanya pahit Namun yang satu ini rasanya manis,sehingga nama anak Sungai tersebut di beri Nama Sungai Komang Manih yang selanjutnya menjadi nama Nagari Komang Manih yang selanjutnya di perhalus jadi Kumanih dan Kumanis (walau ada Fersi lain dari nama itu namun ini yang paling menonjol).
Dalam Struktur Adat,Sako dan Pusako Nagari Kumanis terdiri dari Empat Suku dan Sembilan Kampuang,yang setiap Kampuangnya di pimpin oleh seorang Penghulu dengan Tiga Orang Perangkatnya yaitu,Malin,Monti dan Dubalang,selanjutnya Nagari Kumanis di bagi menjadi Empat Sudut (Ampek Suduik) yang mana setiap Sudut di Pelihara oleh Seorang Tuo Taratak
Setelah di Nobatkan menjadi Raja (1347) Adityawarman bersama Isterinya Meninggalkan Darmasraya,menuju pedalaman Minang Kabau dengan mengikuti aliran Batang Kawas (Sinamar), Merapat di Kumanis Adityawarman di terima dengan baik oleh Inyiek Cumano dan Masyarakatnya dan juga oleh Raja Sekutu di Sumpur Kudus.Adityawarman kemudian mendirikan Kerajaan Pertama di Biaro,Tanjung Alam,Nagari Kumanis dan di nobatkan menjadi Rajo Alam Pertama dengan Gelar SRI MAHA RAJA DIRAJA.
Setelah menetap cukup lama di Kumanis,Adityawarman Menikahi Seorang Putri asal Sumpur Kudus yang bernama PUTRI PINANG MASAK,untuk mempererat hubungan dengan daerah itu,yang kemudian melahirkan keturunan RAJO IBADAT di Sumpur Kudus.Adityawarman menetap di Tanjung Medan,Medan nan Bapaneh,Tanjung Alam Nagari Kumanis dan membuat tempat pemandian yang di pagar dengan RUYUANG,di daerah BATU JONGGI tempat Pertama Rombongannya merapat di Kumanis,yang mana tempat ini menjadi Cikal Bakal Nama Kerajaan Pagaruyuang ( Tambo;Bamulo Sumua kadigali,Asa Limbago ka Dituang,Bamulo mangko Manjadi,Ba awa mangko Ba ahie,Etan di Ulak Tanjuang Bungo,di Tanjuang Medan nan Bapaneh,di Ranah Nagari Pagaruyuang di Biaro Batu Jonggi,Tanjuang Medan Nagari Kumanih ).
Setelah seorang anak Adityawarman yang bergelar SUTAN SARI ALAM di makan oleh Buaya,dan untuk memeperluas Daerah Kekuasaannya Adityawarman memutuskan untuk pindah,setelah memakamkan anaknya di KUBU RAJO,Biaro Nagari Kumanis.
Semasa Penjajahan Belanda Nagari Kumanis di Pimpin oleh seorang Wali Pada Tahun 1982 Pemerintahan Nagari berubah Menjadi Pemerintahan Desa (UU Nomor 5 Tahun 1979) maka Nagari Kumanis di bagi menjadi Dua Desa yaitu Desa Pasar Kumanis dan Desa Koto Kumanis dan pada tahun 1987 Kedua Desa tersebut bergabung kembali memjadi Desa Kumanis,dan pada Tahun 2000 Pemerintahan Desa Kembali berubah Menjadi Pemerintahan Nagari (UU Nomor 32 Tahun 2000).