Limbo Tobetobe berada di Kelurahan Labalawa, Kecamatan Betoambari, Kota Baubau. Perkampungan Labalawa dibangun di atas puing-puing peradaban masyarakat Tobetobe yang didirikan oleh Sangia Tobetobe, tokoh tersebut pada masyarakat Labalawa dikenal sebagai Dungku Ncangia, Peradaban Tobetobe runtuh karena sebuah peristiwa berdarah yang dilakukan Sipanjonga/Sangia Yi Labalawa terhadap Dungku Ncangia disuatu pesta atau keramaian, dimana pada saat itu keduanya sedang meneguk minuman konau di daun tonea (talas), setelah peristiwa pembunuhan tersebut kemudian Sipanjonga membangun sebuah komunitas masyarakat di sebuah bukit yang sekelilingnya adalah lembah yang luasnya kurang lebih 500 m2 dikenal sebagai Wuntano Liwu oleh masyarakat Labalawa, jadi di atas bukit kemudian Sipanjonga membangun perkampungan Labalawa yang berasal dari kata Bongkalawa (ketuban) dan di atas bukit kecil itulah pemikiran untuk membangun peradaban besar Wolio. Berangkat dari sejarah inilah pengambilan nama desa wisata itu dicetuskan yaitu Limbo Tobetobe., Desa Wisata ini mengekspresikan sejarah melalui atraksi desa wisatanya. Produk Wisata merupakan tradisi dan budaya yang tetap dipertahankan hingga saat ini.