Tari mincei terdapat beberapa penari yaitu manu Ngkaloloi seorang penari menggunakan parang dalam menari (mincei) sedangkan lilingge yaitu seseorang yang menari menggunakan tameng dan sebuah tongkat atau tombak.Berdasarkan adat labalawa bahwa penari mincei terdapaat dua penari baik manu Ngkaloloi maupun Lilingge adalah sesorang lelaki baik tua maupun pemuda dan anak-anak yang terlatih.Dari kedua penari mincei yaitu manu ngkaloloi dan lilingge.
Tarian mincei di iringi oleh ketukan gendang yang dimainkan oleh dua orang lelaki,jika ketukan gendang bernada lambat maka Gerakan mincei ikut melambat begitupula sebaliknya Ketika ketukan atau bunyi gendang semakin cepat maka penari mincei semakin cepat pula.Dari setiap gerakan dan Langkah penari mincei mengikuti bunyi gendang sehingga terlihar indah dipandang. Pada tarian ini penari manu ngkaloloi akan melantunkan lagu adat sebelum melawan penari lilingge maupun penantang dari luar
Tari mincei ini merupakan salah satu budaya/tradisi yang masih terjaga hingga saat ini, untuk terus dilestarikan dan dikembangkan oleh masyarakat kelurahan labalawa baik dari kalangan orang tua, dewasa hingga anak -anak karena dipercaya sebagai penolak kesialan(bala) dan mendatangkan kebaikan bagi kehidupan yang akan datang.