Nasi atau Sego Langsang Berkat merupakan salah satu kuliner khas di Desa Wisata Hargomulyo. Sego Langsang Berkat terdiri dari nasi, sayur, dan lauk yang dibungkus dengan daun pisang dan daun jati, lalu ditempatkan dalam anyaman janur kelapa berwarna hijau. Anyaman janur dibuat dengan 6 atau 8 lembar janur, dimana pada bagian ujung anyaman janur diikat menjadi empat sisi yang diikat menjadi satu di atas.
Kata Langsang sendiri merupakan akronim dari “Lambaraning Sanggan” , berarti langsang bukan hanya sekedar alas atau pembungkus nasi di dalamnya, tetapi juga wujud rasa syukur yang didasari keyakinan berkah ini berasal dari Tuhan Yang Maha Esa. Pemilihan janur hijau melambangkan kemakmuran dan kesuburan.
Empat sisi yang diikat di tengah melambangkan jagad alit, dimana manusia yang tidak bisa lepas dari kiblat papat lima pancer. Manusia membawa karakter berwatak air berarti keluhuranan; watak tanah atau bumi berarti nafsu biologis; watak api berarti amarah; dan watak udara berarti nafsu kedudukan duniawi. Ikatan langsang di tengah melambangkan manusia perlu mengendalikan empat karakter tersebut agar dapat berjalan harmonis dan seimbang dalam menjalani kehidupan.
Bentuk langsang menyerupai segitiga melambangkan jagad ageng, dimana manusia harus menjaga hubungan dengan Tuhan, sesama manusia dan alam semesta. Sehingga manusia dapat menjalankan perannya dalam hamemayu hayuning bawana yaitu memperindah kehidupan di dunia dengan budi pekerti yang luhur. Oleh karena itu penggunaan material daun pisang, daun jati, dan janur tersebut merupakan salah satu upaya menjaga kelestarian lingkungan.
Pada akhirnya Sego Langsang Berkat adalah manifestasi rasa syukur manusia atas segala berkah dari Sang Pencipta. Selamat menikmati nilai nan penuh makna di setiap suapannya