Tentang Palai Lokan
Palai adalah sebutan untuk masakan yang dibungkus daun lalu dimasak di atas tungku. Palai, mirip dengan pepes. Di Sumatera Barat, palai yang paling dikenal adalah palai bada, namun di Amping Parak palai tidak hanya dari ikan, namun ada juga dari lokan.
Palai lokan terdiri dari dua varian/rasa. Pertama palai lokan balado (cabai) yang mengandalkan rasa pedas yang bisa membuat anda berselara untuk makan. Kedua palai kelapa dimana rasa yang dominan adalah perpaduan kelapa parut dengan lokan yang seimbang.
Pembuat palai biasanya memilih bahan-bahan berkualitas bagus untuk menyiapkan adonan palai. Daun pisang pembungkus palai dipercayakan kepada seseorang yang sudah ahli memilih daun yang cocok untuk palai. Daun harus bagus dan tidak boleh terlalu tua dan kualitas daun akan menjadi salah satu penentu citarasa palai.
Selanjutnya lokan yang dijadikan bahan utama palai dipilih dari lkan yang hidup di air pasang. Lokan harus dipastikan yang baru. Lokan memiliki kekuatan rasa yang mampu menggoyang lidah.
Bahan selanjutnya adalah cabai berkualitas. Cabai untuk palai lado takarannya lebih dominan dan digiling halus. Cabai kemudian dipadu-padankan dengan berbagai rempah misalnya asam kandis, daun ruku-ruku, daun kunyit yang dibumbui garam secukupnya. Cabai giling yang telah diaduk kemudian dicampurkan dengan ikan dan kemudian dibungkus dengan daun pisang. Hal yang sama juga berlaku pada palai kelapa.
Ketika telah selesai dibungkus, palai mentah itu dimasak di atas tungku yang dibuat sepadan dengan ukuran palai. Tidak berapa lama setelah itu bau khas palai akan menusuk -nusuk hidung dan membuat perut keroncongan.