Pakaian adat yang dikenakan oleh masyarakat Kei memiliki makna filosifis yang tinggi dan dapat digambarkan sebagai berikut:
Pakaian adat wanita Kei terdiri dari Siting Vuil-vuil dan Sbo (Kain sarung) serta dipadukan dengan selendang berhiaskan untaian benang bercorak kuning keemasan (tom mas-mas) dalam warna dasar vuil-vuil (merah) memiliki makna filosofis sebagai ekspresi semangat wanita Kei yang tinggi dalam kehangatan cinta, kegembiraan, keuletan dan kepekaan. Dipadankan dengan riasan make-up lembut dan ringan sebagai refleksi kesederhanaan dan ketulusan jiwa wanita Kei dengan paduan tusuk konde keemasan yang tajam dan dapat dipakai sebagai senjata bela diri dan tersimpan rapi secara rahasia dalam untaian rambutnya melambangkan komitmen untuk tegak menjaga kehormatannya.
Pakaian adat pria Kei terdiri dari Benian Vuil-vuil dan Sarwo Bloat Ngametan (celana Panjang hitam) serta dipadukan dengan top vuil-vuil (topi merah) dengan untaian bercorak tali keemasan memiliki makna filosofis sebagai ekspresi sikap tegas, hangat, semangat dan penuh keberanian pria Kei dalam menjaga dan menegakan hukum adat serta kehormatan wanita Kei.