Tudung Saji ( Serumpun Sebalai ) merupakan petutup makanan di dalam dulang atau nampan berbentuk perisai atau parabola berdiameter kurang lebih 50 cm terbuat dari daun pandan hutan dicat berwarna merah, kuning dan hijau berbentuk bintang, lingkaran, segitiga, tembereng, belah ketupat dan lainnya yang tersusun rapih , dikerjakan dengan keterampilan dan kegigihan serta biasanya digunakan dalam acara Adat Nganggung.
Tudung Saji memiliki fungsi untuk melindungi makanan dari partikel debu yang dibawa angin dan melindungi makanan dari serangga yang berlalu lalang disekitar makanan pembawa penyakit misalnya lalat.Warna merah adalah warna dominan dari Tudung Saji Serumpun Sebalai yang bermakna bahwa masyarakat Kepulauan Bangka Belitung memiliki semangat kerja yang tinggi.
Warna hijau bermakna bahwa Provinsi Kepulauan Bangka Belitung merupakan tempat yang subur, damai, harmonis, aman, dan mempunyai harapan sebagai provinsi yang maju dan berdaya saing. Warna kuning
memiliki makna bahwa masyarakat Kepulauan Bangka Belitung selalu bersyukur dan bahagia atas segala karunia yang telah diberikan Sang Pencipta. Bintang Emas tepat ditengah perisai tudung saji menggambarkan cahaya kerohanian yang dipancarkan Tuhan Yang Maha Esa kepada setiap warga Kepulauan Bangka Belitung. Sedangkan lima lengan bintang melambangkan aspek kehidupan berupa bumi, udara, api, air dan lengan yang mengarah ke atas adalah ketuhanan.
Tudung Saji berbentuk perisai atau parabola, mengandung makna bahwa keberagaman dan perbedaan diakomodasikan dalam satu wadah,sehingga tidak ada warga masyarakat yang lebih istimewa dibandingkan dengan warga yang lain. Semua memiliki hak dan kewajiban yang sama untuk mendapatkan jaminan keamanan dan kenyamanan untuk tinggal dan beraktifitas di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Antara lembaran-lembaran daun pandan hutan itu diikat dengan tali benang / tali rotan, demikian pula di bagian bawahnya untuk mengikat jalinan lembaran-lembaran itu digunakan tali benang / bilah rotan yang dibuat melingkar dua sisi, luar dan dalam, sementara antara rotan dan lembaran-lembaran daun pandan hutan tersebut dirajut dan dikokohkan dengan tali plastik / tali rotan. Simbol tersebut menekankan bahwa masyarakat Kepulauan Bangka Belitung bisa maju dan sejahtera jika keberagaman dan perbedaan itu diikat dengan kebersamaan dan rasa memiliki terhadap Kepulauan Bangka Belitung dimanapun bertempat tinggal.