adalah salah satu dari sekian banyak desa wisata yang berkembang di wilayah Kab. Bogor. Berlokasi di kawasan lereng gunung pangrango (salah satu gunung aktif di jawa barat) .
Mengangkat tema , Budaya, Pertanian dan Lingkungan, Desa Wisata Watesjaya menawarkan kegiatan wisata pengalaman berupa pembelajaran dan interaksi tentang alam, lingkungan hidup, pertanian, perkebunan, wirausaha, kehidupan sosial budaya, aneka seni tradisi dan kearifan lokal yang masih mengakat kuat di masyarakat dengan suasana khas pedesaan di lereng gunung pangrango.
Perjalanan Desa Wisata Watesjaya diawali pada tahun 2020 dengan predikat sebagai salah satu Apresiasi pendampingan desa terbaik ke 8 tingkat nasional . Di antara desa-desa yang ada di seluruh Indonesia yang di damping oleh perguruan tinggi. Kondisi geografis desa cukup terpencil karena kesulitan akses ke wilayah sekitarnya dan kondisi lahan yang sangat subur, dengan komposisi lahan pekarangan, perkebunan, daerah aliran sungai dan sebagian besar persawahan.
Namun dengan semangat gotong royong dalam merawat alam, lingkungan hidup dan kearifan lokal yang diajarkan dan dilakukan oleh tokoh masyarakat generasi sebelumnya, telah membuahkan hasil dengan melimpahnya kekayaan alam, vegetasi, hasil bumi dan kehidupan sosial budaya masyarakat pedesaan yang tetap terjaga dengan baik hingga saat ini. Namun kehidupan masyarakat masih tetap kurang terbuka dengan dunia luar.
Adapun latar belakang dalam mengembangkan desa wisata adalah kami menilai bahwa pendekatan dengan melalui desa wisata akan mampu memberikan efek yang luar biasa bagi masyarakat, karena dengan desa wisata akan dapat mengakomodasi semua komponen masyarakat untuk aktif bergerak sebagai pelaku utama (subyek) dan bukan hanya sebagai obyek. Selain itu kami juga akan dapat mengajak berbagai pihak lain, baik pemerintah, swasta maupun perguruan tinggi untuk berpartisipasi aktif dalam membangun desa wisata.
Saat itu juga kami mulai menata diri, mengelola dan melestarikan lingkungan dan mengajak masyarakat bersama-sama untuk memiliki kebanggaan terhadap desanya sendiri. Mengawali kegiatan ini bukan hal yang mudah karena kami membangun tanpa bermodalkan materi dan adanya perubahan budaya petani menjadi penyedia jasa wisata. Namun dengan dukungan dan kepercayaan penuh dari masyarakat dan pemerintah dengan berbagai programnya, membuat masyarakat mampu merencanakan, melaksanakan dan mengawasi serta menikmati semua pembangunan yang dilakukan dari, oleh dan untuk masyarakat.
Dengan jumlah penduduk 6.718 jiwa, desa wisata Watesjaya pada saat awal belum mampu mengandalkan desa wisata sebagai salah satu upaya mengangkat taraf ekonomi dan pendapatan masyarakat karena keterbatasan dalam kemampuan sumberdaya manusia, sarana dan prasarana pendukung, keterampilan maupun pembuatan paket wisata. Selain itu juga belum mampu memasarkan dengan baik paket wisata yang dibuat. Pada tahun 2018 belum terdapat sarana dan prasarana yang memadai sebagai salah satu pendukung. Saat itu hanya terdapat 10 homestay, lapangan seadanya sebagai tempat kemah dan out bond. Pemandu kegiatan dan atraksi belum percaya diri karena belum memiliki kemampuan dan identitas diri. Pada tahun 2018 jumlah tamu yang berkunjung belum mencapai 500 orang.
Pada tahun 2019 Desa Wisata Watesjaya mendapatkan pendampingan dari perguruan tinggi. Dengan adanya program tersebut maka tamu yang berkunjung mulai meningkat.
Tahun 2020 mendapatkan program dan bantuan digunakan untuk fasilitasi dan seragam pemandu. Dengan bermodalkan semangat kebersamaan, bencana alam bukan manjadikan kami sebagai pengemis dan mengeluh, namun bisa menjadikan kami lebih kuat lagi dalam mengelola kehidupan sosial ekonomi budaya masyarakat, dimana lebih banyak lagi kelompok masyarakat yang mengambil peran aktif dalam kegiatan desa wisata.
Dengan visi dan misi upaya pemberdayakan ekonomi dan sosial budaya masyarakat dengan tetap menjaga kearifan lokal, ke depan Drpengembangan Dewi Watesjaya akan diarahkan pada upaya-upaya pelestarian alam dan lingkungan secara berkelanjutan dengan tetap menjaga nilai luhur kehidupan sosial budaya pedesaan yang mampu dijadikan tontonan dan tuntunan bagi masyarakat lokal dan masyarakat di wilayah lainnya.
Dan pada 2020 Desa wiasata Watesjaya juga masuk di Kawasan KEK MNC land …