DEWI TARI ( Destinasi Wisata Tanjung Ratu Karang Panjang Rebo Indah)
DEWI TARI terletak di Desa Rebo, Kecamatan Sungailiat, Kabupaten Bangka. Mengingat akses untuk menempuh destinasi wisata ini tergolong mudah karena masih dekat dengan kota jadi memiliki akses jalan yang baik. Jika dari bandara, Anda bisa sampai ke desa ini dalam waktu kurang lebih 30 menit menggunakan mobil. Memiliki 4 daya tarik wisata yang menarik untuk dikunjungi diantaranya wisata bahari, wisata buatan, wisata religi, dan wisata budaya. Disini wisatawan bisa menikmati wisata dengan nyaman dengan adanya fasilitas seperti homestay, paket wisata, masyarakat yang ramah, dan aman.
Destinasi ini memanfaatkan potensi dari berbagai hal seperti aspek ekosistem, sosial maupun ekonomi. Selain itu, inovasi ini juga untuk memberikan edukasi, wawasan dan pengetahuan melalui pendekatan pemberdayaan masyarakat desa tentang desa wisata. Hal ini diharapkan menjadi wadah yang interaktif bagi masyarakat yang ingin belajar terkait wisata religi, lahan pasca tambang, dan pengelolaan sumber daya alam.
Wisata bahari di desa ini salah satunya adalah Pantai Takari. Bentang pasir putih dan barisan pohon cemara yang rapi menjadikan pantai ini tempat rekreasi yang pas untuk menggantung hammock atau sekedar membentang tikar menikmati sejuknya angin sepoi-sepoi. Berlimpahnya kerang di pantai ini menarik minat wisatawan dan masyarakat sekitar mecari kerang dengan cara menggali dan menarik menggunkan alat tangkap tradisional dari kayu atau yang biasa disebut dengan kegiatan Nyakar. Selain Takari, ada juga Pantai Cemara yang merupakan lahan pasca tambang yang dikelola dengan tetap mempertahankan ekosistem mangrovenya, dan Pantai Batu Ketak dengan ikonnya yaitu Morcusuar peninggalan Belanda.
Selanjutnya ada destinasi buatan Mutiara Timur, kolong-kolong bekas penambangan timah di lahan perhutanan yang diubah oleh masyarakat menjadi sebuah destinasi wisata. Kolong-kolong tersebut diisi dengan ikan koi dan ikan nila. Serta lahan sekitar kolong ditanam dengan bermacam-macam pohon dan tanaman hias untuk mempercantik tempat tersebut.
Kemudian ada Puri Tri Agung yang merupakan wisata religi yang paling banyak dikunjungi wisatawan. Melambangkan tiga ajaran Tri Darma yang terdiri dari aliran Konfutse (Confucius), Budhisme (Sakyamuni), dan Taoisme (Lao Tzu). Kontruksi bangunan yang megah dan pemandangan yang indah menjadi daya tarik bagi wisatawan. Lokasinya yang berhadapan langsung dengan pantai menjadikan tempat ini sebuah kolaborasi alam dan religi yang dapat dinikmati secara bersamaan. Selain Puri Tri Agung, Pagoda Nusantara juga tidak kalah menarik dengan Jembatan Kaca-nya dan Kelenteng Desa Rebo yang biasa digunakan sebagai tempat festival budaya.
Acara budaya yang rutin dirayakan oleh masyarakat Desa Rebo adalah Festival Chit Ngiat Pan atau yang lebih dikenal dengan Sembahyang Rebut. Dirayakan setiap tanggal 15 Bulan 7 penanggalan Kalender China untuk menghormati arwah para leluhur dengan cara memberikan persembahan berupa hasil pertanian di depan altar Thai Se Ja yaitu perwujudan raja akhirat yang dibuat berbentuk patung setinggi kurang lebih 6 meter. Kegiatan budaya lainnya, Peh Cun yang dirayakan tiap tanggal 5 bulan 5 penganggalan China dengan menjalankan berbagai acara seperti memakan kue bacang dan melempar kue bacang ke laut. Serta budaya Nganggung untuk memperat tali silaturahmi antar umat muslim.