Desa Wisata Pao merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan Tombolopao, Kabupaten Gowa, Provinsi Sulawesi Selatan. Desa Pao adalah sebuah desa yang syarat dengan sejarah dan budaya yang masih lestari hingga saat ini. Selain itu, Desa Pao juga dikenal sebagai Kampung Seribu Nama, sebab disetiap sudut wilayah Desa Pao memiliki nama tersendiri yang berfungsi sebagai penanda wilayah dengan arti dan makna tersendiri.
Pada masa kerajaan, Pao adalah sebuah kerajaan kecil di kabupaten Gowa namun tidak terdaftar dalam rumpun kerajaan Gowa, sebab Pao dipimpin dan dikuasai oleh rajanya sendiri yang disebut Arung Pao. Bahkan hingga saat ini, properti kerajaan masih dilestarikan dengan baik, seperti Bola Lompoa Ri Caile (kediaman Arung Pao), keris, bendera kerajaan, peralatan rumah tangga, gendang yang berfungsi sebagai penanda dan pemberi semangat kepada pasukan saat terjadi perang, hingga bendera kerajaan, semua masih tersimpan dengan baik. Bola Lompoa Ri Caile, selain sebagai rumah bagi Arung Pao (raja Pao), juga sebagai tempat pelantikan raja-raja atau pemimpin yang berada di wilayah Tombolopao pada zamannya. Dan setelah sekian lama, akhirnya kerajaan Pao diakui oleh kerajaan Gowa sebagai bagian dari sejarah kerajaan di kabupaten Gowa, sebab duplikat bendera kerajaan Pao kini tersimpan di museum Balla Lompoa ri Gowa (kediaman raja Gowa). Hal tersebut sekaligus menguatkan bukti eksistensi kerajaan Pao di masa lalu.
Masyarakat Desa Pao memiliki keunikan budaya tersendiri yang menganut dua budaya sekaligus, yakni budaya Makassar dan Bugis serta melahirkan turunan budaya khas masyarakat itu sendiri. Hal tersebut menjadikan Desa Pao memiliki daya magis tersendiri bagi para pengunjung desa, khususnya bagi yang ingin berwisata sejarah.
Secara geografis, Desa Pao berada di ketinggian sekitar 1.200 meter di atas permukaan laut dan terletak sekira 15 km dari kawasan puncak Malino (Malino Highlands), yang mana Malino merupakan salah satu destinasi terfavorit di Kabupaten Gowa bagi warga ibukota Sulawesi Selatan. Alasan terbaiknya adalah selain karena Kabupaten Gowa sebagian besar wilayahnya berada di dataran tinggi yang mempunyai banyak destinasi wisata alam yang memukau, juga karena Gowa berbatasan langsung dengan kota Makassar, sehingga memudahkan warga kota untuk berkunjung setiap waktu.
Dengan dijadikannya Malino sebagai destinasi terfavorit, khususnya bagi warga ibukota Sulawesi Selatan dan beberapa wilayah penyangga kota Makassar, membuat Desa Pao yang berjarak cukup dekat dari kawasan puncak Malino menjadi destinasi wisata favorit baru di kawasan puncak. Selain ditunjang dengan daya tarik atraksi budaya lokal dan sejarah, Desa Pao juga memiliki wisata alam air terjun yang eksotis yang terletak di tengah-tengah desa, yakni air terjun ‘Bantimurung Gallang’, yang menjadi ikon utama Desa Wisata Pao yang kini telah menjadi hidden gem bagi wisatawan lokal maupun asing.
Pemerintah Desa Pao dan masyarakat setempat bersatu padu dan berkomitmen untuk terus mengupayakan agar Desa Pao dapat menjadi salah satu destinasi desa wisata terfavorit yang ramah pengunjung yang tidak hanya sekedar berwisata, namun sekaligus dapat memberikan pengalaman yang luar biasa bagi setiap wisatawan yang berkunjung ke Desa Pao, dengan tetap mempertahankan keunikan budaya masyarakat dan melestarikan nilai-nilai sejarah serta menyiapkan fasilitas-fasilitas pendukung dan standar keamanan serta keselamatan bagi para wisatawan.
Dengan begitu diharapkan pula jumlah wisatawan dapat terus meningkat seiring berjalannya waktu, sehingga mampu mendorong pertumbuhan ekonomi dari desa, khususnya Desa Pao dan memberikan dampak positif pada masyarakat sekitar.