• Home
  • Peta Sebaran
  • Kategori
    • Rintisan
    • Berkembang
    • Maju
    • Mandiri
    • Semua Kategori
  • Produk Wisata
    • Atraksi
      • Wisata Alam (3,972)
      • Wisata Budaya (3,007)
      • Wisata Buatan (1,617)
    • Edukasi
    • Kuliner
  • Informasi
    • Berita
    • Event
    • Direktori
    • Pertanyaan dan Jawaban
    • Video 50 Besar ADWI 2021
    • Video 50 Besar ADWI 2022
  • Forum
    • ADWI 2023
    • ADWI 2022
    • ADWI 2021
    • Forum Jadesta
Login Daftar

Desa Wisata Pantai Melasti Ungasan 500 Besar ADWI 2022

Wisata Pantai Melasti Ungasan, Kuta Selatan , Kabupaten Badung, Bali
  • Profil
  • Fasilitas
  • Video
  • Atraksi
  • Homestay
  • Produk Wisata
  • Kuliner

 

PROFIL DESA WISATA PANTAI MELASTI UNGASAN

  1. Latar Belakang Sejarah Desa Adat Ungasan

Desa Adat Ungasan selaku pegelola Desa Wisata Pantai Melasti Ungasan merupakan salah satu desa yang secara geografis terletak paling selatan Pulau Bali (kaki Pulau Bali) terdiri atas hamparan lahan perbukitan kering berkapur yang tandus. Potensi pertanian hampir tidak ada karena ketiadaan sumber air irigasi sepanjang tahun.Karena berada paling selatan Bali maka Ungasan memiliki batas alam alamiah berupa hamparan tebing curam dengan bentang pantai pasir putih yang cukup luas salah satunya Pantai Melasti.

Secara demografis terdiri atas kurang lebih 2.639 KK dengan hampir 7.700 jiwa. Desa Adat Ungasan dipimpin oleh seorang Bendesa Adat (Kepala Desa Adat yang saat ini dijabat oleh Jero Bendesa Bpk I Wayan Disel Astawa, SE) dengan jajaran pengurus lainnya (prajuru adat) dan secara geografis terbagi atas 15 Banjar Adat (lingkungan) yang masing-masing dipimpin oleh Kelian Banjar Adat (kepala lingkungan adat).

Beban Desa Adat Ungasan dalam menunjang aktifitas Tri Hita Karana  sangat besar (yaitu pada tahun 2017 mencapai Rp 11,6 milyar/tahun) meliputi biaya upakara agama, listrik, air PDAM, administrasi, konsumsi, pembangunan, dana sosial, inventaris dan pemeliharaan fasilitas dan Pura yang dimiliki desa. Sedangkan, sumber pedapatan desa sangat terbatas hanya dari iuran warga setiap upakara agama di Pura dan dana pembinaan pemerintah Rp 300 juta/tahun. 

Besarnya jurang beban dan sumber kekuatan finansial desa adat serta beban masyarakat adat pertahunnya dalam menjalankan desa adat baik untuk urusan agama, adat, budaya, sosial, pembinaan SDM, dan lingkungan menjadi tantangan luar biasa bagi keberlanjutan desa adat.  Dalam menjalankan ajaran Tri Hita Karana, Desa Adat Ungasan menjalankan upacara Melasti setiap menyambut tahun baru Caka ke Pantai Melasti yang juga menjadi tempat upacara adat dan agama lainnya seperti ngaben, pengelukatan, dan sebagainya. Namun akses ke Pantai Melasti sangat membahayakan karena menuruni tebing curam sambal membawa perlengkapan upacara agama.

Sejak tahun 1993 sampai 2017 dilakukan rintisan pembuatan jalan akses ke Pantai Melasti untuk mempermudah pelaksanaan upacara adat dan agama dengan membelah tebing kapur sampai ke sisi pasir putih pantai menuju Pura Segara (Pantai). Bersama semua stakeholder pentahelix (akademisi pariwisata, masyarakat Desa Adat Ungasan, pelaku usaha pariwisata, pemerintah desa dan merangkul media massa)  bersama bersinergi membangun Kawasan Pantai Melasti untuk menjadi pelopor pengembangan Desa Wisata berbasis Pantai dengan memadukannya bersama potensi budaya tradisional Bali yang tumbuh dan berkembang di Desa Adat Ungasan.

Untuk menjalankan ide pengembangan DTW Pantai Melasti berkembang diskusi membentuk kelembagaan  ekonomi desa adat yang diberi nama BUMDA (bhaga utsaha manunggal desa adat) tahun 2018 yang kemudian diubah nomenklaturnya menjadi BUPDA (bhaga utsaha pedruwen desa adat) tahun 2020 mengikuti ketentuan Perda Prov. Bali No.4 tahun 2019 tentang Desa Adat di Bali. BUPDA inilah membentuk unit usaha pengelola Kawasan Pantai Melasti Ungasan .

  1. Pengelolaan Desa Wisata Pantai Melasti Ungasan

Desa Wisata Pantai Melasti Ungasan melalui pengembangan potensi desa adat berupa Pantai Melasti Ungasan mulai mendapat status sebagai daya tarik wisata (DTW) berdasarkan Peraturan Bupati Badung nomor 4 tahun 2018 tanggal 1 Februari 2018 tentang Penetapan Kawasan Pantai Melasti, Pancoran Solas Taman Mumbul dan Water Blow Peninsula Nusa Dua Sebagai Daya Tarik Wisata. Hal ini juga menjadi dasar  bagio Pengembangan Desa Wisata Pantai Melasti Ungasan.

Pengembangan atraksi dan daya tarik wisata di Pantai Melasti terutama untuk memenuhi aspek-aspek dasar yang diinginkan pengunjung dalam kunjungan ke suatu destinasi atau DTW yaitu:

  1. Something to see (sesuatu untuk dilihat). DTW Pantai Melasti mengembangkan atraksi dan daya tarik wisata yang menekankan view lanskap pantai dengan tebing yang eksotis yang instagramable. Pantai Melasti juga menyiapkan taman Angsoka sebagai spot foto dan secara keseluruhan di setiap titik lokasi di Pantai Melasti didesain agar menawarkan pemandangan yang asri dan menciptakan kenangan yang mendalam bagi pengunjung.
  1. Something to do (sesuatu untuk dilakukan). Pengunjung tidak hanya berniat melihat daya tarik yang ditawarkan oleh DTW. Pengunjunhg juga ingin melakukan aktivitas wisata yang diinginkan dan berharap disediakan oleh DTW. Menyadari hal ini, DTW Pantai Melasti sudah mengantisipasi dengan menyedikan beragam tawaran aktivitas yang dapat dipilih oleh pengunjung diantaranya: aktivitas berfoto, permainan air, berenang, berjemur, bermain kano, paragliding, pertemuan komunitas, pesta, dan sebagainya
  1. Something to buy (sesuatu untuk dibeli). Biasanya pengunjung yang mendatangi destinasi atau DTW untuk pertama kalinya ataukan dalam kunjungan ulangnya ingin membeli sesuatu di destinasi atau DTW sehingga mengingatkannya kembali. Atau, pengunjung menginginkan membeli sesuatu di destinasi atau DTW untuk memenuhi kebutuhannya selama melakukan aktivitas wisatawanya. Untuk mengantisipasi hal ini, DTW Pantai Melasti sudah berusaha menyediakan sesuatu untuk dibeli pengunjung seperti sudah menyediakan pusat jajanan dan warung makan rakyat, tersedianya dua beach club (Mino dan Palmilla) yang siap melayani pengunjung, dan minimarket. Kedepan akan dikembangkan beragam produk yang dapat dibeli di DTW Pantai Melasti.
  1. Something to remember (sesuatu untuk dikenang). Sejak awal pengembangan DTW Pantai Melasti memang dirancang agar menjadi DTW yang menawarkan pengalaman (experience) yang layak dikenang (remembered). Ada beberapa aspek yang digarap untuk mendukung tujuan ini yaitu atribut destinasi (baik atraksi, fasilitas pendukung DTW, badan pengelola, dan hospitaliti), layanan yang berkualitas kepada pengunjung selama melakukan kegiatan wisata di DTW, membangun citra DTW yang berkualitas, dan yang paling penting membangun kepuasan pengunjung sehingga mendapatkan pengalaman wisata yang layak dikenang

Desa Wisata Ungasan mengembangkan Pantai Melasti sebagai DTW utama dengan mempertimbangkan aspek-aspek mendasar dalam upaya menyeimbangkan antara laju perkembangan DTW dengan tingkat kedatangan dan kepuasan pengunjung. Upaya strategis dalam menjamin arah pengembangan terfokus pada perencanaan yang berkualitas dan berkelanjutan melalui empat pilat utama pengembangan desa wisata sebagai berikut:

  1. Penyiapan dan pengembangan atraksi dan daya tarik wisata, yaitu:  Atraksi wisata alam (pantai berpasir putih, kano, pemandangan lanskap yang eksotis), Atraksi wisata budaya (pentas tari kecak dan seni lainnya, festival budaya dan bahari, eksebisi, event komunitas), Atraksi wisata edukasi (riset pariwisata, edutourism, magang, dan kerja praktek wisata siswa dan mahasiswa), Atraksi wisata buatan (spot foto instagramable, wisata foto pantai dan bahari, spot wisata promosi produk konsumsi, produk edukasi sosial, lokasi shooting film, helicopter, taman angsoka, dan sejenisnya), dan Daya tarik wisata kuliner (warung/kuliner rakyat dan beach club)
  1. Pembentukan badan pengelola, yaitu: DTW Pantai Melasti Ungasan dikelola oleh Unit Pengelola Kawasan Pantai Melasti yang merupakan salah satu unit usaha di bawah BUPDA milik Desa Adat Ungasan, Badan pengelola juga berperan dalam memastikan pembinaan personel atau staff untuk menjamin terselenggaranya pelayanan yang berkualitas kepada pengunjung atau wisatawan
  1. Pengembangan aspek ekonomi DTW Pantai Melasti, yaitu BUPDA melalui unit usaha pengelola DTW Pantai Melasti berupaya mengembangkan beragam sumber pedapatan usaha baik dari operasional DTW maupun Kerjasama dengan pihak ketiga, Pengelola juga mengusahakan pelibatan masyarakt lokal dalam mengembangan usaha ekonomi kerakyatan yang terkait pariwisata sebagai peran serta dalam ikut meningkatkan kesejahteraan masyarakat adat di Desa Adat Ungasan.
  1. Pemasaran DTW Pantai Melasti, yaitu Upaya pemasaran DTW Pantai Melasti sudah dirintis dengan berbagai macam cara tetapi umumnya masih terfokus pada upaya promosi baik secara luring (kerjasama dengan travel) dan daring (website, Instagram, dan youtube), Mengupayakan penyusunan branding (brand dan tagline) promosi DTW

Pantai Melasti sebagai branding resmi dalam promosi Pantai Melasti ke pihak eksternal. Khusus dalam aspek pemasaran, DTW Pantai Melasti Ungasan semakin berusaha memperkenalkan diri melalui beragam cara. Hal ini untuk mengimbangi laju perkembangan DTW yang dirasa sudah terencana dengan baik. DTW Pantai Melasti sudah berupaya keras menyediakan sarana penunjang DTW yang berkualitas demi kenyamanan dan kepuasan pengunjung. DTW Pantai Melasti sebagai andalan Desa Wisata Ungasan sudah memiliki branding lengkap dengan tagline, dan jingle lagu promosinya yaitu “Melasti Beach Ungasan: The Stunning Beach in Bali”

Secara operasional DTW Pantai Melasti mulai menerima kunjungan wisatawan Bulan Agustus 2018 sampai sekarang dengan jumlah kunjunagn fluktuatif tiap bulannya. Umumnya peak season ada pada bulan Jun-Juli dan Desember-Januari bertepatan dengan bulan-bulan liburan. DTW Pantai Melasti cukup diminati oleh wisatawan terbukti rata-rata kunjungan mencapai 40.000 orang per bulan termasuk dalam kondisi 3 bulan masa pandemic Covid-19 yang memaksa DTW tutup sesuai anjuran pemerintah. Namun demikian, dilihat dari data kunjungan saat peak season bulan JUni-Juli dan Desember-Januari, DTW Pantai Melasti masih memiliki peluang besar dikembangkan sehingga kunjungan perbulan berada pada kisaran 50-60 ribu orang/bulan pada tahun 2022, 60-70 ribu orang perbulan tahun 2023, 70-80 ribu orang/bulan pada tahun 2024, dan stabil di atas 80 ribu orang/bulan tahun 2025.

Disadari kontribusi pendapatan dari pengelolaan DTW Pantai Melasti Ungasan sangat penting perannya dalam menunjang pelaksanaan kegiatan Tri Hita Karana (THK) baik dalam aspek Parahyangan, Pawongan dan Palemahan.  Pada tahun 2020, pemdapatan tertinggi yaitu Rp 1.132.108.000 pada bulan januari dan saat pandemic COVID-19 mengalami penutupan sesuai anjuran pemerintah. Namun sekarang sudah mulai rebound ke angka pendaparan Rp 926.104.000 pada bulan Desember 2020. Jika diperhatikan jumlah pendapatan nilai tengahnya berkisar Rp 600 juta/bulan sehingga DTW Pantai Melasti memiliki peluang mendapatkan pemasukan Rp 700 juta/bulan pada tahun 2022, Rp 800 Juta.bulan pada tahun 2023, Rp 900 Juta/bulan pada tahun 2024 dan Rp 1M/bulan pada tahun 2025. Tentu, peluang ini memerlukan upaya pemasaran dengan salah satu startegi promosi menggunakan branding DTW yang mampu meningkatkan minat kunjungan calon wisatawan. Data kunjungan dan pendaparan DTW Pantai Melasti memberikan keyakinan bahwa dengan pendekatan promosi 

Fasilitas

  • Areal Parkir
  • Balai Pertemuan
  • Cafetaria
  • Kamar Mandi Umum
  • Kios Souvenir
  • Kuliner
  • Musholla
  • Outbound
  • Selfie Area
  • Spot Foto
  • Tempat makan
  • Wifi Area

Video


Lansekap Pantai Melasti beserta logo, branding dan tagline

Landscape Pantai Melasti

Akses Utama Jalan Menuju Bibir Pantai

Toilet Umum Pantai Melasti

Daya Tarik dan Sport Foto di Pantai Melasti Ungasan

Pertunjukan Budaya dan Upacara Adat di Pantai Melasti

Cagar Budaya dan wisata spiritual

Kantor Pengelola, Warung Kuliner Rakyat, Bangku Istirahat dan Beach Club

Sign Penunjuk Daya Tarik, Posko Lifeguard, Long Chair, Gazebo dan Showe

Toilet, Wifi Spot dan Jaringan Komunikasi di Pantai Melasti

Loket Tiket, Toilet, Gazebo, Ruang Informasi dan Kesehatan

Atraksi Wisata

Wisata Buatan

Paket Pre Wedding

Rp 500,000
Wisata Budaya

Panggung Budaya Praharsa Citta

Rp 150,000
Wisata Buatan

Sky View Pantai Melasti Dengan Helicopter

Rp 4,500,000
Wisata Alam

Fun Swimming

-
Wisata Alam

Sunset On The Beach

-
Wisata Alam

Spot Foto Instagrammable

-
Wisata Budaya

Upacara Melasti Dan Keagamaan Lainnya

-

Kamar Homestay

Made’s Home Stay

Rp 300,000

Jordan

Rp 300,000

Sultans Of Swell

Rp 300,000

Adhiloka

Rp 300,000

Mangga Wangga

Rp 300,000

Produk Wisata

Edukasi

Surf Lesson

Rp 150,000
Edukasi

Wisata Kriya

Rp 25,000
Edukasi

Riset Dan Kajian Kepariwisataan

-
Edukasi

Kerajinan Lungka - Lungka

Rp 50,000

Wisata Kuliner

Kuliner

Kuliner Ala Melasti (minoo, Palmilla, Cattamaran Dan Origano)

Rp 35,000
Kuliner

Tipat Cantok

Rp 6,000
Kuliner

Moreng Sambal Tabya Tuh

Rp 8,000
Kuliner

Rujak Kuah Pindang

Rp 6,000
Kuliner

Rujak Bulung

-
Kuliner

Tipat Kalas

Rp 10,000
Terverifikasi

QRCode Desa Wisata

Kategori Desa Wisata

Maju

Riwayat Klasifikasi

TanggalKlasifikasi
31-03-2022Maju

Lokasi Desa Wisata

Alamat: Desa Adat Ungasan Kuta Selatan Badung Bali
Buka di Google Maps

Contact Person Dr. I Ketut Surya Diarta, MA.

  • 081338058059
  • suryadiarta@unud.ac.id
  • http://pantaimelasti.com/
  • Melastibeach.official
  • belum ada

Bagikan Desa Wisata

  • Share
  • Tweet

Desa Wisata di Sekitar

500 Besar
Rintisan

Desa Wisata Kutuh (Pandawa Bali) (2.67 km)

Kabupaten Badung


Jejaring Desa Wisata

Desa Wisata

  • Rintisan
  • Berkembang
  • Maju
  • Mandiri
  • Pencarian Desa Wisata
  • Wisata Alam
  • Wisata Budaya
  • Wisata Buatan
  • Pencarian Atraksi

Hubungi Kami

0812-1000-2190
info@jadesta.com
KEMENTERIAN PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF / BADAN PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF
© 2023
  • Close X