Desa Muntei Kecamatan Siberut Selatan Kabupaten Kepulauan Mentawai merupakan salah satu desa yang terletak ditengah-tengah desa lainnya yang mempunyai sumber daya alam yang melimpah dan masih sejuk. Disisi lain masyarakat desa Muntei mayoritas petani dan beternak, di desa ini masih kental dengan adat dan tradisi. Selain itu desa Muntei salah satu gerbang masuknya parawisata wilayah Kecamatan Siberut Selatan, sehingga desa Muntei ini daerah penarik wisatawan yang ingin datang menikmati wisata yang ada diwilayah Siberut Selatan.
Desa Muntei Siberut Selatan memilki luas wilaya 20.400Ha luas lahan Sawah1. 200Ha, Ladang 6.000Ha, Ternak 4.000Ha, Hutan 4000Ha. Berdasarkan posisi geogerafis, Kecamatan Siberut Selatan memiliki batas wilaya, yaitu, sebelah utara berbatasan dengan kecamatan Siberut, sebelah selatan berbatasan dengan Siberut Barat Daya, sebelah timur selat Mentawai, sebelah barat Kecamatan Siberut Barat. Sesuai data yang kami dapatkan bahwa Desa Muntei berpenduduk 1635 jiwa terdiri dari 846 laki-laki dan 789 perempuan.
Untuk menuju ke Desa Muntei jika berangkat dari pelabuhan Maileppet pengunjung harus naik ojek selama 15 sampai 20 menit ke Desa Muntei, dengan jarak tempuh 9 km. Desa ini diapit oleh dua desa, yaitu Desa Maileppet dan Muara Siberut.
Desa tersebut memiliki 8 dusun, ada yang terletak di hulu sungai dan darat. Untuk yang posisinya di bagian hulu sungai yaitu Dusun Magosi, Salappak dan Bekkeiluk, pengunjung yang ingin ke sana harus melewati sungai yang ada di Muntei. Sementara dusun yang bisa diakses dengan jalan darat adalah Dusun Pariok, Peining Buttet, Muntei, Toktuk dan Puro II.
Selain itu, di Desa muntei terdapat 2 sanggar yang Pertama Sangar Bubuakat, Sanggar ini sebagai wadah bagi masyarakat terutama anak-anak untuk mengenalkan budaya Mentawai kepada mereka, di sana juga mereka menyimpan beragam atribut-atribu budaya Mentawai, mulai dari gajeumak atau gendang tari, alat tempat makankan (lulak), ada juga tuddukat, serta alat budaya lainnya yang dipakai oleh masyarakat saat melakukan upacara dan ritual lainnya.Kemudian sanggar kedua itu ada Sanggar Uma Jaraik Sikerei, kalau sanggar ini hampir sama dengan sanggar Bubuakat yang bertujuan memberi pengenalan/Pendidikan budaya Mentawai pada anak-anak. sanggar dibina oleh Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga. Di sanggar ini perpaduan musik tradsional dan modern. “Tapi ada ada juga musik tradisional,
Selain itu di Desa Muntei ini juga ada 2 Uma (rumah tradisional), pertama milik Suku Sakukuret dan kedua milik Suku Salakkopa. Kemudian di Desa Muntei juga masih ada Sikerei (tabib) yang mengobati orang sakit serta menghubungkan dunia gaib. Untuk Sikerei Sabirut ada tinggal 1orang Teteu Andro. Sedangkan Sikerei Rereiket ada beberapa orang, yakni Aman Boroi ogok, Penggarita, Gobbai Torompa dan Gobbai Aile Kok.