Meracik Racun panah di masyarakat Mentawai merupakan rutinitas mereka. karena aktivitas sehari-hari mereka adalah berburuh di hutan untuk kebutuhan sehari-hari. Racinakan racun panah tidak semua orang yang punya keahlian dalam meracik, ada perpaduan cabe dan tuba yang memiliki standar biar raun yang diracik berkasiat dan bertahan lama.
bahan-bahan untuk meracik racun berupa batang raggi, akar laingik (akar tuba), cabe, kulit kayu lappak, bagglau (lengkuas). Bahan-bahan tersebut diolah menggunakan sejumlah alat seperti pepeccle (penjepit dari kayu), leccu (gelang dari rotan), gigiok (pemarut dari duri dahan ruyung), lulak (baki tradisional Mentawai), tutuddu (alat penumpuk dari kayu), serta tempurung tempat menampung cairan racun panah.
Untuk menjadi racun panah, awalnya kulit kayu raggi dikupas dengan parang, setelah itu kulit yang terkupas tersebut lalu diparut hingga halus, ramuan selanjutnya lengkuas diparut sampai halus dan digabungkan dengan kulit batang raggi, kalau sudah halus cabe rawit yang sudah disediakan sebelumnya ikut juga parut dalam wadah yang sama.