PROFIL DESA WISATA MOROREJO
Desa Wisata Mororejo merupakan salah satu desa wisata yang berada di Kabupaten Kendal, Kecamatan Kaliwungu. Tercatat sebagai desa wisata berdasarkan keputusan Bupati Kendal nomor SK 556/225/2020. Desa Wisata Mororejo, dirancang atas dasar semangat gotong royong masyarakat untuk mengembangkan potensi desa. Memiliki daya tarik wisata unggulan berbasis tematik. Potensi alam yang indah berupa hamparan laut dan tambak ikan petani menjadi ciri khas tersendiri bagi wisatawan untuk berkunjung. Wisata Desa Mororejo mencakup berbagai aspek, diantaranya berbasis pendidikan, budaya, pertanian, alam dan wisata religi.
Wisatawan dapat mengikuti aktivitas keseharian masyarakat setempat seperti bertani budidaya ikan bandeng dan udang vaname. Hamparan pemandangan tambak yang dikelola petani mulai dari pembibitan sampai masa panen sebagai wisata edukasi unggulan pertanian di Wisata Mororejo.
Uniknya yang tidak ada ditempat lain, para petani tambak ketika menghitung bibit nener yang akan dijual menggunakan tembang lagu khusus sebagai media hitungt cepat. Ketertarikan wisatwan untuk terjun langsung menghitung bibit nener yang jumlahnya ribuan bisa dihitung secara manual tanpa menggunakan alat bantu.
Panorama Pantai Ngebum sudah tidak asing lagi bagi wisatawan domestik. Keindahan alam dengan nuansa pasir eksotis menjadi daya tarik wisatawan untuk berkunjung kembali. Jalan menuju Pantai Ngebum dihiasi hamparan tambak ikan bandeng dan udang yang begitu luas. Suasana pesisir yang khas dan tergolong wisata ekonomis bagi keluarga. Konon katanya Pantai Ngebum juga terkenal sebagai pantai pengobatan. Banyak masyarakat yang meyakini Ketika mandi di Pantai Ngebum dengan tawassul kepada Tuhan Allah SWT penyakitnya bisa sembuh. Ada juga yang memanfaatkan pasir pantai ngebum untuk terapi penyakit seperti asam urat, rematik, lumpuh, dll.
Selain terkenal dengan Pantai Ngebum, Desa Mororejo terkenal dengan makanan khas aneka olahan ikan, udang dan sea food. Makanan khas yang disajikan sebagai oleh-oleh dan menjadi pundi rupiah masyarakat setempat diantaranya ada gimbal udang, tiram bakar, krupuk udang, terasi jembret, dendeng bandeng cabut duri, dll.
Budaya lokal masyarakat setempat masih kental terhadap tradisi nenek moyang. Seperti budaya Weh-wehan yang diselenggarakan setiap 12 Rabiul Awal dalam rangka peringatan kelahiran Nabi Muhammad SAW. Tradisi ini memiliki arti yang mendalam, mengajarkan untuk saling berbagi sedekah dan mempererat tali persaudaraan. Makanan khas yang tidak ketinggalan dalam tradisi ini adalah sumpil. Sumpil merupakan makanan yang berbentuk segitiga yang memiliki makna melambangkan hubungan manusia dengan Tuhannya, dan hubungan manusia dengan manusia. Sumpil dibungkus dengan daun bambu yang diisi beras. Dihidangkan dengan bumbu sambal kelapa muda yang memiliki cita rasa khas.
Selain makanan sumpil, ada juga hasil karya teng-tengan. Teng-tengan merupakan lampu hias yang dibuat dari kertas berbentuk berbagai macam sesuai dengan keinginan pembuatnya. Di dalam teng-tengan terdapat lampu yang berfungsi untuk penerangan. Bukan sekedar dibuat, teng-tengan memiliki arti dalam tradisi weh-wehan yaitu bermakna bahwa Nabi Muhammad lahir sebagai penerang untuk umat Islam di seluruh dunia.
Wisatawan untuk menuju Desa Wisata Mororejo bisa menaiki angkutan umum Bus Trans Jateng dari pusat Kota Kendal maupun dari Kota Semarang. Setelah sampai di alun-alun Kaliwungu wisatawan bisa menaiki ojek online yang tersedia. Selain itu juga bisa menaiki kendaraan pribadi. Jalan menuju ke Pantai Ngebum dari pusat Kota Kaliwungu Kalibendo cukup lurus saja sudah sampai kurang lebih 7KM.
Wisatawan yang akan menginap di Desa Wisata Mororejo menyediakan penginapan khusus keluarga. Tarifnya sangat ekonomis, bagi wisatawan yang ingin menikmati suasana desa disajikan paket wisata khusus.
Di Wisata Pantai Ngebum terdapat berbagai fasilitas umum diantaranya ada banyak toilet, tempat cuci tangan, mushola, tempat penitipan barang, kursi pantai, gazebo, spot selfi dan masih banyak lainnya.
Belum ada homestay