Desa Margacinta merupakan salah satu Desa dari 7 Desa yang berada di Kecamatan Cijulang Kabupaten Pangandaran.
Saat ini Desa Margacinta telah menjadi Desa Wisata karena Desa Margacinta memiliki potensi wisata yang tinggi.Potensi wisata yang dimiliki oleh Desa Wisata Margacinta ialah, adanya objek daya tarik wisata alam, objek daya tarik wisata seni dan budaya, objek daya tarik wista minat khusus, dan objek daya taraik wisata budidaya, kerajinan dan kuliner.
Dengan beragamnya potensi daya tarik wisata yang ada di Desa Wisata Margacinta, di Desa Wisata Margacinta pun ada juga sungai yang dimanfaatkan dan dikemas untuk aktivitas wisata Body Rafting. Aliran sungai Cijulang yang merupakan aliran terusan Sungai Ciwayang menuju Green Canyon memiliki relief tebing dan air terjun yang sangat indah
Desa Wisata Margacinta memiliki potensi daya tarik alam yang mendukung kegiatan wisata alam, daya tarik
buatan, daya tarik seni dan budaya, budidaya dan kerjainan, serta kuliner. Dari beberapa potensi daya tarik wisata tersebut ada beberapa potensi daya tarik wisata yang sudah dimanfaatkan secara optimal seperti Body Rafting,
Jembatan sasak pongpet, Outbound, kesenian badud, kesenian gondang, kerajinan kolotok, kerajinan gelang, dan kuliner khas jolem. Namun seperti wisata goa, wisata mancing, wisata mangrove, seni beluk, budidaya kepiting, budidaya udang, budidaya jamur, kerajinan angklung, dan kuliner jus honje belum bisa di manfaatkan secara optimal.
Desa Wisata Margacinta selain memiliki potensi alam juga memiliki Potensi dalam bidang Kebudayaan dengan adanya Seni Badud. Seni Asli dari Desa Margacinta.
Badud adalah kesenian tradisioanl yang berasal dari Dusun Margajaya, Desa Margacinta, , . Terletak persis di tepi ngarai, di samping pangkal gantung yang melintang di atas . Kawasan itu dibangun sebagai atau sering disebut Kampung Badud. Seni Badud mulai diciptakan tahun 1868 atas dasar keinginan masyarakat yang merasa bosan dan takut pada binatang buas ketika musim panen tiba. Maka dibuat alat yang disebut dogdog, terbuat dari bambu yang dijadikan alat musik pengiring kesenian badud. Pada tahun 2013, seni badud mengalami kepunahan dan baru diakhir tahun 2014 mulai dikembangkan kembali dengan mendirikan padepokan seni badud. Setelah itu, pemerintah Desa Margacinta pun mulai bergerak memperhatikan kesenian buhun ini dengan dengan cara dijadikan kegiatan ekstrakurikuler di di sekitar Desa Margacinta
Pergelaran seni Badud dibuat untuk meramaikan ritual panen padi di sawah materi peran yang ditampilkan adalah pemain mengenakan atribut yang berwujud kera, lutung, dan harimau yang dibuat dengan bahan sederhana dan sesuai kemampuan petani. Penari menari menirukan gerak binatang sesuai dengan topeng yang dipakainya, rombongan pemain seni badud berjalan mengiringi rombongan yang membawa hasil panen yang akan dimasukan ke dalam lumbung di desa. Selain itu, seni Badud juga menjadi salah satu cara mengusir yang mengancam padi. Hal ini dilakukan pada saat musim menebang pohon atau menanam benih padi diikuti dengan bacaan doa, mantra, serta berbagai
Beberapa Destinasi yang direkomdasikan saat berkunjung ke Desa Wisata Margacinta, diantaranya: