Gua Liang Kabori adalah salah satu objek wisata yang menyimpan peninggalan situs pra-sejarah berupa tulisan atau gambaran manusia pada zaman ±4000 SM.
Untuk mengunjungi destinasi ini, Anda bisa menempuhnya dengan dua cara. Pertama, melalui Kapal Laut dari Pelabuhan Nusantara Kendari menuju Pelabuhan Raha pulau Muna, waktu tempuh selama 3 jam. Kedua, Anda dapat memilih penerbangan dari Bandara Halu Oleo Kendari menuju Bandara Sugimanuru di Kabupaten Muna Barat dengan estimasi waktu sekitar 40 menit, dilanjutkan perjalanan darat menuju Desa Liangkobori dengan waktu tempuh 1,5 jam.
Dari jumlah tersebut, sekitar 130 jenis lukisan menggambarkan aktivitas masyarakat Muna zaman purba. Ada gambar bercocok tanam, beternak, berburu, dan berperang. Selain itu ada pula gambar matahari, pohon kelapa, gajah, burung, lipan, kuda, rusa, kura-kura dan jenis lainnya.
Ada hal menarik yang telah mendunia dari situs ini, pada salah satu tebing ketinggian 30 meter terdapat gua bernama Gua Sugi Patani. Didalam gua ini terdapat lukisan layang-layang purba, yang dalam produk kebudayaan orang Muna dikenal layang-layang kolope, atau dalam bahasa lokal disebut Kaghati Kolope. Layang-layang ini dibuat berbahan daun umbi hutan yang disebut kolope. Sedang tali untuk menerbangkannya berasal dari serat nenas hutan yang dipilin.
Berdasarkan hasil penelitian lukisan layang-layang di Muna tersebut telah ada sejak periode Mesolitikum, atau sekitar 9.000-9.500 tahun sebelum masehi. Berdasarkan hasil penelitian tersebut peneliti asal Jerman bernama Wolfgang Bieck membuktikan bahwa layang-layang pertama di dunia berasal dari Pulau Muna.
Belum ada homestay