Katimbang atau Belalang (Dissosteira carolina) merupakan serangga herbivora dari subordo Caelifera dimana habitat terbesarnya ada di persawahan. Di saat habitat burung Jalak (Acridotheres javanicus) salah satu jenis burung yang makan belalang masih banyak di persawahan, serangga ini memiliki pemangsa alami sehingga populasinya masih terkendali. Sejak akhir tahun 1990-an burung Jalak sudah hilang di kawasan tempat Kampung Wisata Kebun Denassa berada, mengakibatkan meningkatnya populasi belalang.
Belalang memakan daun itu sebabnya jika populasinya meningkat dapat mengancam padi dan palwija yang diusahakan petani.
Pada budaya Makassar, sejak zaman dulu ketika musim panen padi tiba petani atau anak-anak akan berburu belalang padi untuk dibakar kemudian konsumsi. Kegiatan menangkap belalang di sawah sudah tidak berlangsung lagi, sejak cara panen padi dengan menyabit telah digantikan dengan mesin pemanen (harvester).
Untuk melestarikan budaya ini, serta untuk ikut menekan populasi belalang, serta stategi Kebun Denassa membantu petani, maka tamu di Kampung Wisata diajak menangkap belalang seiring mereka diedukasi tentang belalang. Bahwa belalang itu halal dimakan, belalag goreng tanpa diberi perasa apapun mirip rasa udang goreng. Dalam pandangan Islam, dari 1.9 juta hewan yang diciptakan Allah SWT, hanya dau jenis hewan yang bangkainya halal dimakan, yakni ikan dan belalang. Setiap grup kunjungan ke Kebun Denassa lazimnya terbiasa menkosumsi ikan, tapi yang baru pertama kali makan belalang sangat banyak bahkan hampir semua, itu sebabnya sebagian besar dari mereka pengalaman memakan belalang pertama kali di Kebun Denassa, pengalaman itu akan menjadi cerita sepanjang hayat, yang bisa menjadi salah satu istrumen menstimulasi ingatan mereka pernah bersilaturahmi ke Denassa.