Wisata Mangrove Teluk Pea
Ecowisata di Kampung Payung-Payung
Wisata Mangrove di Payung-Payung sebagai bentuk kolaborasi antara aktivitas pariwisata dengan lingkungan. Mangrove adalah jenis tanaman dikotil yang banyak tumbuh di daerah pesisir yang memiliki tekstur tanah berlumpur dengan kondisi air payau dan air asin. Tanaman mangrove memberi dampak positif bagi kehidupan manusia dan lingkungan. Hutan mangrove bisa dikembangkan menjadi daya tarik wisata bahari.
Kondisi mangrove di Payung-Payung masih lebat dan baik, khusunya dibagian arah menuju ke Teluk, akan tetapi mangrove yang berada di bibir pantai mulai mengalami kerusakan. Hal tersebut dikarenakan mulai terjadinya abrasi disekitar pantai dan besarnya gelombang air laut.
Masyarakat di kampung Payung-Payung kemudian membengtuk sebuah perkumpulan atau kelompok yang fokus terhadap isu-isu lingkungan salah satunya mangrove. Kelompok ini mulai menginisiasi kegiatan "Restorasi Mangrove" di sekitar Teluk Pea.
Restorasi mangrove adalah upaya memperbaiki ekosistem mangrove dengan salah satu caranya yaitu melakukan penanaman menggunakan bibit baru disekitar kawasan mangrove. Kegiatan tersebut terus berlanjut hingga tahap integrasi dengan aktivitas pariwisata.
Mangrove menjadi destinasi wisata bahari yang menarik karena bisa menimbulkan ketenangan bagi wisatawan yang berkunjung dengan melihat bentuk-bentuk pohon mangrove yang unik, suara hewan-hewan yang bersahut-sahutan merdu dan bisa menjadi ecowisata beredukasi, mengingat bahwa tanaman mangrove mampu menyerap CO2 lebih banyak dibandingkan tanaman biasa.
Waktu yang tepat untuk berkunjung ke Teluk Pea adalah pagi hingga menjelang siang ketika belum terlalu terik.