Ngusaba Bukakak merupakan symbol wujud syukur yang dicetuskan para petani kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang senantiasa memberikan kesuburan dan hasil panen yang melimpah bagi masyarakat Desa Sudaji. Upacara Ngusaba Bukakak dilakukan secara turun temurun setiap Purnama Sasih Karo serangkaian dengan Pujawali di Pura Desa setempat. Dalam prosesinya, semua pangempon Subak Dukuh Gede Desa Sudaji dilibatkan menyiapkan sarana dan prasarana. Hal yang paling menarik dan sangat ditunggu masyarakat adalah saat pengarakan dua Bukakak yang nantinya berjalan berlawanan arah. Satu Bukakak memulai perjalanan dari Pura Bedugul Mas Pahit dan satunya lagi datang dari Pura Desa. Bukakak yang dipanggang di Pura Subak disebut Bukakak Alit (kecil), sedangkan Bukakak yang dipanggang di Pura Bale Agung disebut Bukakak Agung (besar). Para pemuda bersuka cita untuk mengadu secara bersama-sama dengan menggotong Bukakak tersebut saat malam hari. Saat mengadu, daun kelapa kering atau disebut danyuh dibakar, kemudian dipukulkan di Bukakak sehingga menimbulkan percikan api. Bukakak inilah yang kemudian diadu di catus pata (perempatan desa).