Bedulang berasal dari kata dulang, yang artinya nampan besar. Sehingga dapat diartikan bahwa makan bedulang adalah makan bersama dalam satu nampan besar.
Makan bedulang mencerminkan keterikatan erat antara sistem sosial dan ekologi pulau Belitung. Filosofinya adalah rasa kebersamaan dan saling menghargai antar anggota masyakat.
Makanan yang disajikan terdiri dari 4 hingga 6 macam lauk, lengkap dengan nasi putih dan sambal. Menu paling utama adalah gagan, ikan berkuah kuning khas Belitung. Saat disajikan, makanan tersebut masih tertutup tudung saji. Ada etika saat tradisi ini berlangsung, dimana orang yang paling tua akan membuka tudung saji. Sementara orang yang paling muda bertugas dalam pembagian piring. Seiring berjalannya waktu, makan bedulang dilakukan pada acara tertentu dan orang tertentu saja. Misalnya untuk orang penting pada saat acara adat, syukuran, pernikahan, kelahiran, atau sunatan.