Perkembangan perbatasan,telah berdampak banyak pada Destinasi Goa Pate,sebelumnya untuk bisa ke goa Pate,wisatawan harus naik speed di sungai selama 2 jam,ditambah jalan kaki. namun dengan dibangunnya jalan paralel perbatasan,saat ini kita bisa naik mobil dan parkir hanya 500 meter dari lokasi Goa Pate.
sebagai destinasi yang baru dikembangkan,dengan nilai budaya,dan lingkungan yang masih sangat terjaga,tentu lokasi ini masih menyimpan berbagai flora fauna yang masih sangat terjaga,masih menyimpan misteri yang baru bisa dirasakan bila hadir di lokasi ini,
ayo yang berminat,Dewi Jagoi siap mendampingi....Goa Pate menjadi perkampungan Dayak Bidayuh untuk beberapa generasi, merekapun terpaksa berpindah kelokasi lain,karena kemunculan dan serangan kelompok lain,untuk menyelamatkan keluarga mereka memilih berpindah kearah desa Siding ,dan bertahan sampai saat ini. namun demikian ,
Goa Pate’ ,tetap menjadi tempat keramat bagi mereka, karena sebelum kegiatan Gawai Nyobeng, mereka akan menghaturkan sesajian memanggil leluhur agar hadir di perkampungan baru mereka.
Goa Pate’,adalah salah satu tempat yang pernah menjadi perkampungan beberapa generasi Dayak Bidayuh,lokasi ini sangat strategis,karena berupa sebuah bukit,diatas bukit dipenuhi hutan lebat,dengan berbagai pepohonan buah,sementara dibawah bukit terdapat sungai kecil ,dengan air jernih,mengalir sepanjang tahun, dan diperut Bukit ini penuh dengan rongga besar,yang terhubung dengan dunia luar melalui lubang,yang saling menyambung. lubang ini dari luar berupa gua-gua kecil,yang terbesar adalah gua di sisi selatan dan timur. sunguh sebuah hunian yang sangat ideal pada masa itu.
Diawal peradaban Dayak Bidayuh,para leluhur hidup berpindah-pindah,konon mereka berasal dari pegunungan Niut, tepatnya Desa Sungkung. tentu saat itu sebutan desa belum ada,kehidupan mereka tergantung dari alam sekitar,berburu dan berladang adalah mata pencaharian sehari-hari. Kondisi kehidupan yang keras,menempa mereka untuk bisa bertahan,tidak hanya sulitnya memperoleh makanan,tapi ancaman juga selalu mengintai dari suku dan kelompok lainnya.