Gammi Bawis merupakan kuliner khas Bontang Kuala yakni sambal dan ikan bawis (khas Bontang) yang dimasak diatas cobek.
Bahan yang digunakan pada gammi bawis, yaitu: ikan bawis, bawang merah, tomat, terasi, garam, gula, minyak goreng, wadah cobek (dari tanah).
Gammi bawis sudah menjadi makanan sehari-hari bagi orang terdahulu. Bahan utama gammi bawis pun terbilang sederhana, hanya terdiri dari tomat dan bawang merah.
Awal mula gami bawis dipopulerkan oleh masyarakat Bontang Kuala. Istilah sambal gammi pun sudah dikenal lama di Bontang. Proses pembuatan sambal gami pun sangat simpel, hanya memasukkan sambal yang sudah diulek, dimasak bersama dengan ikan mentah.
Sementara untuk bahan dapurnya, terdiri dari cabai rawit, terasi, tomat, bawang merah, dan minyak. Sambal gammi bawis disajikan dengan setengah matang agar rasa segar ikan tetap terasa.
Uniknya lagi, proses penyajian sambal gammi bawis diletakkan di dalam cobek tanah liat dengan ikan bawis. Kemudian ikan dalam keadaan mentah dengan sambal dimasak langsung di atas kompor. Ketika sudah panas, sambal pun akan meletup-letup. Digunakan wadah cobek yang terbuat dari tanah liat memiliki rasa yang berbeda, ada rasa yang berbeda dan harum.
Pemkot Bontang melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Bontang dan berbagai elemen penggiat kuliner Bontang di 2015 lalu juga pernah memecahkan rekor baru Museum Rekor Indonesia (Muri). Yaitu rekor dalam sajian gammi bawis cobek terbanyak.
Saat ini warung-warung Gammi Bawis sudah menjamur di Bontang. Keberadaannya tidak didominasi di daerah Bontang Kuala saja, tetapi telah menyebar di berbagai warung makan. Bahkan warung Gammi Bawis kini bukan hanya ada di Bontang, melainkan juga telah hadir di Samarinda dan Balikpapan. Variasi menunya kini juga telah beragam.
Tidak hanya Gammi Bawis, namun juga ada Gammi Ayam, Gammi Cumi, maupun Gammi lainnya. Terbaru, Bawis juga sudah bisa diolah menjadi kripik bawis. Ini menjadi salah satu indikator jika kuliner Gammi Bawis bisa ikut meningkatkan perekonomian masyarakat.