Nagari ini bernama TANJUNG BONAI, konon berasal dari sebuah Mitos yaitu (tanguang bona) artinya posisi nagari Tanjung Bonai berada di pertengahan antara Batusangkar dan Payakumbuh, jadi tanggung ke Payakumbuh dan tanggung ke Batusangkar. Sedangkan pendapat kedua mengatakan bahwa nagari Tanjung Bonai terdiri dari banyak tanjuang, seperti tanjuang bone, tanjuang nan ditangah, tanjuang nan ketek (tanjuang kociak) dan tanjuang modang (tanjuang nan gadang). Akhirnya dari nama Tanjung Bobe dan Tangguang Bone dirubah menjadi Tanjung Bonai.
Kesenian daerah merupakan suatu budaya yang keberadaannya sangat melekat di dalam struktur masyarakat daerah dan perkembangannya dipercepat oleh seringnya budaya tersebut dipentaskan dalam acara-acara ritual seperti pernikahan, peresmian, dan acara yang lain. Walaupun demikian, di sisi lain perkembangan kesenian daerah juga kian terancam tertinggal dengan cepatnya laju perkembangan zaman di era globalisasi ini.
Generasi muda sebagai generasi penerus bangsa harus mampu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi seiring dengan berkembangnya zaman tanpa harus meninggalkan nilai-nilai budaya bangsa. Untuk itu, sebagai ujung tombak bangsa kita pada khususnya dituntut untuk berpartisipasi lebih aktif dalam memelihara dan melestarikan kebudayaan daerah agar tidak tertinggal akibat perkembangan zaman yang sangat pesat.
Selain budaya potensi yang ada di setiap wilayah perlu digali dan di pamerankan sebagai ajang pendidikan bagi generasi penerus, dan pengingat kembali kepada para tetua untuk bisa menjaga hasil produksi dan kebudayaan yang ada di setiap wilayahnya, menumbuhkan rasa memiliki, dan persatuan untuk meninventarisir budaya dan potensi daerah, sehingga menjadi hal yang bernilai ekonomis bagi masyarakat banyak.
Satu Nagari Satu Event adalah salah satu program unggulan Bupati Eka Putra , SE,MM bersama wakilnya Rici Aprian, SH,MH. Untuk kecamatan lintau Buo Utara di wakilkan oleh Nagari Tanjuang Bonai tahun ini, tentu ,menjadi peluang emas bagi kita Nagari Tanjuang Bonai, berkesempatan untuk menunjukan ke publik bahwa Nagari tanjuang Bonai kaya akan keberagaman budaya namun di sisi lain nagari tanjuang bonai yang wilayahnya sangat luas bisa menjadi anjang sana menunjukan kekompakan masyarakat Nagari Tanjung Bonai, tidak hanya pada saat mendukung program pemerintah saja, namun juga sebagai cerminan masyarakat nagari tanjuang bonai yang selalu kompak dan satu dalam keadaan apapun.
Selain itu Satu Event Satu Nagari ini juga memiliki berfungsi untuk mengekplor seluruh potensi yang ada di Nagari Tanjuang Bonai baik budaya, hasil karya anak nagari, wisata dan sejarah yang ada di Nagari Tanjuang Bonai. Tema yang di usung adalah festival tenun, dimana tanjuang bonai terkenal dengan tenun alami yang harus go publik sehingga menjadi kesempatan besar dalam mempromosikan hasil karya anak nagari Tanjuang Bonai
Nagari ini bernama TANJUNG BONAI, konon berasal dari sebuah Mitos yaitu (tanguang bona) artinya posisi nagari Tanjung Bonai berada di pertengahan antara Batusangkar dan Payakumbuh, jadi tanggung ke Payakumbuh dan tanggung ke Batusangkar. Sedangkan pendapat kedua mengatakan bahwa nagari Tanjung Bonai terdiri dari banyak tanjuang, seperti tanjuang bone, tanjuang nan ditangah, tanjuang nan ketek (tanjuang kociak) dan tanjuang modang (tanjuang nan gadang). Akhirnya dari nama Tanjung Bobe dan Tangguang Bone dirubah menjadi Tanjung Bonai.
Kesenian daerah merupakan suatu budaya yang keberadaannya sangat melekat di dalam struktur masyarakat daerah dan perkembangannya dipercepat oleh seringnya budaya tersebut dipentaskan dalam acara-acara ritual seperti pernikahan, peresmian, dan acara yang lain. Walaupun demikian, di sisi lain perkembangan kesenian daerah juga kian terancam tertinggal dengan cepatnya laju perkembangan zaman di era globalisasi ini.
Generasi muda sebagai generasi penerus bangsa harus mampu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi seiring dengan berkembangnya zaman tanpa harus meninggalkan nilai-nilai budaya bangsa. Untuk itu, sebagai ujung tombak bangsa kita pada khususnya dituntut untuk berpartisipasi lebih aktif dalam memelihara dan melestarikan kebudayaan daerah agar tidak tertinggal akibat perkembangan zaman yang sangat pesat.
Selain budaya potensi yang ada di setiap wilayah perlu digali dan di pamerankan sebagai ajang pendidikan bagi generasi penerus, dan pengingat kembali kepada para tetua untuk bisa menjaga hasil produksi dan kebudayaan yang ada di setiap wilayahnya, menumbuhkan rasa memiliki, dan persatuan untuk meninventarisir budaya dan potensi daerah, sehingga menjadi hal yang bernilai ekonomis bagi masyarakat banyak.
Satu Nagari Satu Event adalah salah satu program unggulan Bupati Eka Putra , SE,MM bersama wakilnya Rici Aprian, SH,MH. Untuk kecamatan lintau Buo Utara di wakilkan oleh Nagari Tanjuang Bonai tahun ini, tentu ,menjadi peluang emas bagi kita Nagari Tanjuang Bonai, berkesempatan untuk menunjukan ke publik bahwa Nagari tanjuang Bonai kaya akan keberagaman budaya namun di sisi lain nagari tanjuang bonai yang wilayahnya sangat luas bisa menjadi anjang sana menunjukan kekompakan masyarakat Nagari Tanjung Bonai, tidak hanya pada saat mendukung program pemerintah saja, namun juga sebagai cerminan masyarakat nagari tanjuang bonai yang selalu kompak dan satu dalam keadaan apapun.
Selain itu Satu Event Satu Nagari ini juga memiliki berfungsi untuk mengekplor seluruh potensi yang ada di Nagari Tanjuang Bonai baik budaya, hasil karya anak nagari, wisata dan sejarah yang ada di Nagari Tanjuang Bonai. Tema yang di usung adalah festival tenun, dimana tanjuang bonai terkenal dengan tenun alami yang harus go publik sehingga menjadi kesempatan besar dalam mempromosikan hasil karya anak nagari Tanjuang Bonai