Dalam legenda Kaldi dan kambingnya, disebutkan bahwa buah kopi yang diberikan oleh Kaldi kepada sufi di rumah ibadah dilemparkan ke api. Namun aroma lezat menguar dari buah yang terbakar. Para sufi lalu mengeluarkan biji buah yang terbakar, melumatkan biji dan menyeduhnya dengan air.
Mungkin saat itulah pertama kalinya kopi dipanggang, diseduh, kemudian diminum. Namun, faktanya adalah dunia menyepakati bahwa kopi sudah mulai dikonsumsi sejak abad ke-9 di Ethiopia.
Proses untuk menghasilkan kopi bubuk pun hanya dilakukan dengan menjemur buah kopi hingga kering. Saat kopi akan dikonsumsi, biji kopi akan dipanggang menggunakan peralatan seadanya.
Alat roasting yang pertama kali dipakai adalah panci berbentuk lempengan yang tipis dan berpori dan sendok bergagang panjang. Panci dipanaskan di atas tungku api di luar ruangan. Setelah panci panas, biji kopi dituangkan ke atas panci. Hanya sedikit biji kopi yang bisa disangrai setiap kali, dan memerlukan waktu yang lama hingga biji kopi selesai disangrai. Ditambah penyangrai harus terus membolak balik biji kopi selama penyangraian dilakukan.
Saat ini, menyangrai kopi secara tradisional masih dilakukan di beberapa negara produsen kopi, Selain untuk konsumsi pribadi, menyangrai kopi secara tradisional menjadi tontonan wisata budaya yang menarik.DESA LABBO