Kapowen adalah sebutan Noken oleh masyarakat Raja Ampat secara umum termasuk masyarakat kampung Saupapir. Kapowen/Noken tradisional karya mama-mama Kepulauan Fam Raja Ampat yang dibuat dengan cara dianyam bukan di rajut. Berbeda dengan noken dari pegunungan atau pedalaman Papua lainnya yang pada umumnya dirajut. Terbuat dari daun pandan pantai, berbentuk kotak, bulat, kaku dan beragam variasi warna. Masyarakat menggunakannya dengan cara menggantungkannya di leher menghadap ke depan atau Pundak.
Menurut cerita, para orang tua kita yang dulunya nelayan (pelaut) dan setiap mereka sampai di daratan mereka tidak memiliki wadah untuk mengisi makanan ataupun pakaian. Oleh sebab itu, para orang tua mulai memanfaatkan Daun Pandan Pantai untuk membuat wadah yang pada awalnya dalam bentuk yang belum baik. Selain itu, daun ini juga digunakan untuk layar dengan cara berbentuk tikar besar. Jadi , sebenarnya bukan saja noken (tas/wadah) hasil dari anyaman tetapi hasil anyaman juga dapat berbentuk tempat untuk menggantung makanan di langit-langit rumah mereka serta tikar/senat.