Tiworiwu adalah nama Desa Wisata di kabupaten Ngada, Nusa Tenggara Timur. Di Desa ini terdapat salah satu potensi wisata yang unik yaitu Kampung adat Bena. Bena adalah sebuah kampung adat di Ngada, Flores, NTT yang masih menjaga tradisi leluhur dan keunikan rumah adatnya yang masih asli serta terdapat batu megalitik yang dijadikan sebagai tempat dilaksanakannya ritual. Jika dilihat dari udara, Kampung ini berbentuk seperti patahan perahu yang memanjang dari utara ke selatan. Kampung ini semacam gerbang lokomotif waktu yang membawa siapapun mundur menuju kehidupan ribuan tahun silam. Terdapat banyak simbol adat, megalit (dolmen, menhir dan punden berundak), banyak kerajinan tangan yang dikerjakan oleh masyarakat secara tradisional misalnya: kain tradisional dari pewarna alam dan souvenir bambu. Keramahtamahan masyarakat adatnya menjadi faktor utama dalam usaha wisata. Sampai saat ini, masyarakat masih melestarikan kampung adat ini. Kampung ini persis terletak di bawah kaki gunung Inerie. Inerie diyakini sebagai ibu yang mampu melindungi. Dengan corak menyerupai segitiga utuh, Gunung Inerie menambah keindahan dari Kampung Bena itu sendiri. Adapun obyek wisata lain pendukung kegiatan wisata budaya di Kampung Bena, misalnya: Air hangat Wae Wewu, Air Terjun Roba Kuda, Manulalu panorama, Air panas Keli. Matrilineal menjadi sistem kekerabatan orang Bena yang keturunannya mengikuti garis keturunan perempuan. Akibat pandemi, sangat membawa dampak bagi masyarakat adat Bena. Terutama tingkat pendapatan yang diperoleh. Hal ini disebabkan karena kurangnya atau bahkan tidak ada wisatawan yang berkunjung ke kampung adat Bena ini. Dampak positif dengan adanya pariwisata sangat membawa nilai plus untuk masyarakat Bena sendiri terutama dalam hal melestarikan warisan leluhur, memberdayakan kehidupan masyarakat adat dan peningkatan pendapatan masyarakat yang mengarah pada kesejahteraan masyarakat Bena itu sendiri. Tima tii woso # Terima Kasih #Thank you