Desa Taupe merupakan salah satu Desa dari 11 Desa di Kecamatan Mamasa Kabupaten Mamasa Sulawesi Barat. Merupaka Desa Pemekaran dari Kecamatan Polmas tahun 1989. Nama TAUPE berasal dari suku kata UPE artinya Keladi yang merupakan salah satu makanan Pokok masyarakat pada zaman dahulu. Konon ceritanya, masyarakat yang sering lalu lalang di wilayah ini, sering membawa keladi sebagai bekal perjalanan, sehingga suatu waktu dotemukan tanaman keladi di wilayah ini oleh orang yang pertama kali membuka perkampungan, sehingga diberi nama TAUPE. Desa taupe Berada di Kaki Gunung Mambulilling, dan berbatasan langsung dengan Taman Nasional Gandang Dewata. Secara geografis, Desa Taupe merupakan daerah bebukitan, dengan luas wilayah 23,23 km2 , Struktur alam yang rapi, dan merupakan sala satu penyanggah taman Nasional Gandang Dewata sekaligus salah satu potensi wisata alam yang dimiliki. Desa Tupe terdiri dari 5 Dusun yaitu Dusun Ne'ke', Dusun Kanan, Dusun Rante, Dusun Kumbang dan Dusun Pa'la'. Jumlah penduduk pada tahun 2020 sebanyak 579 Kepala keluarga atau sekitar 2178 jiwa.
Mayoritas masyarakatnya hidup sebagai petani dan umummnya masyarakat memiliki sawah dan kebun. meskipun saat ini masyarakat dominan memprioritaskan usaha pertanian di bidang persawahan. hamparan sawah yang luas menambah keindahan pemandangan alam di Desa ini.
Desa taupe juga merupakan akses jalan utama menuju Gunung Mambulilling. Gunung Mambulilling merupakan gunung tertinggi di Kabupaten Mamasa, yang sudah banyak dikunjungi oleh pendaki gunung dan wisatawan, baik lokal maupun mancanegara.
Daya Tariki Wisata yang Dimiliki :
Buntu Kepa' digelari Negeri Diatas Awan, beradadi di sekitar 2 km dari pusat kota Kabupaten Mamasa, sebuah bukit dengan pemandangan alam yang menarik diatas ketinggian 1300 mdpl. Buntu Kepa' menyajikan daya tarik pemandangan Hamparan Awan di kota Mamasa dan sekitarnya pada padi hari, matahari terbit (sunrise), Matahari terbenan (sunset), pemandangan view kota Mamasa, Lokasi Camping dan bebukitan yang tersusun rapi di sekitarnya. Arti dari nama BUNTU KEPA' yaitu “Buntu” = Bukit dan “Kepa'” = jenis Burung Kekep. jadi Buntu Kepa' = Bukit Kekep. sehingga asal usul pemberian Nama Buntu Kepa' sejak dahulu adalah sebuah Bukit yang dihuni oleh sekumpulan Burung Kekep. Sejak dibuka pada bulan maret 2022 lalu, Buntu Kepa' sudah dikunjungi lebih dari 500 ribu pengunjung, baik laokal maupun dari luar Kabupaten Mamasa.
Fasilitas Yang disiapkan : Toilet Umum, Homestay, Lokasi Camping, Fasilitas Camping, Panggung Acara
Nama Pengelola : BONGGA LA'BI' / BOBY PATALANGI
No. HP : 082246439431
Link Postingan Berita :
2. Edu Wisata Madu Trigona
Madu Trigona dalam Bahasa Mamasa diseubut "Merang". Budidaya Lebah madu Trigona sejak dahulu sudah menjadi salah satu usaha sampingan yang banyak dilakonoi masyarakat Desa Taupe. Ketersediaan Koloni Lebah yang cukup di hutan sekitar Desa memudahkan warga untuk menjalankan usaha ini, hal ini juga ditunjang dengan ketersediaan pakan lebah yang lansung dari nektar pohon hutan, dimana Desa Taupe berbatasan langsung dengan Taman nasional Gandang Dewata.
saati ini kelompok masyarakat telah mengelolah Budidaya lebah Madu Trigona di Desa Taupe, menjadi Wisata Edukasi Lebah, dengan metode pengelolaan secara Moderen sehingga menghasilkan Madu Trigona Asli Mamasa yang murni dan Higenis. Pengunjung yang datang di Lokasi Budidaya bisa langsung menikmati Madu Murni yang disedit langsung dari sarangnya. selain itu pengunjung juga diberi edukasi tentang metode Budidaya lebah dengan baik sehingga menghasilkan madu yang higenis. disamping itu pengunjung bisa langsung melakukan atraksi panen madu dengan alat sedit yang disediakan.
Madu Trigona asal Desa Taupe telah diberi kemasan dengan Nama MADU TAUPE, sebagai Produk unggulan Desa Wisata Taupe.
Koordinator Pengelolah : MARKUS. D
No HP : 081355756586
Link Liputan Media :
3. Kerajinan Rakyat
Sejak dahulu masyarakat Desa Taupe dikenal sebagai masyarakat pengrajin yang mampu membuat produk soufenir ukiran kayu dan tanduk, dan pakaian budaya dengan berbagai motif yang unik, dengan menggunakan bahan-bahan dari alam dan manik-manik.
di Desa Taupe telah terbentuk dua kelompok Pengrajin, yaitu kelompok Pengrajin laki-laki dan Pengrajin Perempuan. Produk yang dihasilkan yaitu : Patung kayu (Tau-tau), Kalung Penari Laki-laki (Tora-Tora), Miniatur Rumah Adat (Banua-nua), Tempat Penyimpanan Barang Berharga (Lado), Kendi (lau-lau), Baju Perang (Babu' Kara), Perisai (Unta'), Topi Perang (saludung), berbagai Ukiran kayu dan Tanduk (Sura')dan anyaman bambu. sementara untuk Kerajinan Perempuan yaitu : Paket Pakaian Penari Wanita dari manik-manik (Sassang), Tas manik-manik dan benang, Anyaman tikar, Kain Tenun, Pengikat Kepala Penari wanita (tali sappi'), dan beragan soufenir lainnya.
Pengunjung yang datang di Desa taupe dapat membawa pulang beragam soufenir yang tersedia, juga dapat melakukan atraksi membuat ukiran bersama warga.
Berdasarkan potensi-potensi tersebut, kami masyarakat Desa Taupe dengan ini, mendaftarkan Desa Taupe menjadi Desa Wisata rintisan dengan beberapa potensi wisata yang sedang dikembangkan antara Lain : 1. Wisata Budidaya Lebah Trigona sebagai Branding 2. Wisata Pemandangan Alam Buntu Kepa' 2. Wisata Air terjun Batu Ma'illong 3. Wisata Rumah Tradisional Mamasa 4. Wisata Kerajinan Tangan 5. Wisata Alam Hamparan Persawahan Dan berbagai objek lainnya.