Luas desa kurang lebih 10ha yang diisi oleh 357 kepala keluarga. Terletak di ketinggian 735mdpl, lokasi desa di dominasi wilayah ketinggian tinggi melintasi Bukit Barisan sehingga aktivitas sehari-hari masyarakat adalah bertani kopi dan sayuran, selain itu ada juga pengrajin besi, kain sulam, dan aksesoris kulit serta perikanan tambak. Sebagian masyarakat juga berprofesi sebagai peternak ayam dan sapi untuk dimanfaatkan dagingnya. Desa ini terletak di Kecamatan Jarai yang berjarak 75km dari Ibukota Kabupaten Lahat, 15km dari Kota Pagar Alam, dan 65km dari Kota Lubuk Linggau. Potensi daerah ini bertumpu utama pada bidang ekowisata perdesaan. Adapun atraksi yang dimiliki Desa Tanjung Menang diantaranya seperti air terjun, agrowisata perkebunan kopi, area camping ground, Canyoning (wisata tebing sungai), serta wisata minat khusus pendakian Gunung Merapi Dempo. Adapun infrastruktur penunjang kegiatan pariwisata yang terdapat di desa ini adalah jalan lintas beraspal dengan kondisi baik, atm, pasar swalayan & tradisional, halte pemberhentian bus, lapangan parkir wisata, akomodasi homestay, cafetaria, kios souvenir, balai pertemuan desa, serta koneksi internet yang mendukung layanan 4G. Selain itu, adapun potensi terpendam yang dapat dikembangkan lebih lanjut di desa ini adalah wisata budaya terkhususnya sektor tarian tradisional, tur keliling desa menggunakan sepeda atau berjalan kaki dengan atraksi mengikuti kegiatan masyarakat menyangrai kopi, menyemai sayuran, dan memanen sayuran. Adapun ciri khas utama Desa Tanjung Menang terletak pada oleh-olehnya seperti Kerupuk Beghas (Kerupuk Beras), Kopi Robusta, Gelang Kulit Sapi, Kain Sulam, dan bibit tanaman Bonsai. Desa Tanjung Menang layak dijadikan desa wisata dengan mempertimbangkan aspek modal sosial yaitu masyarakat yang terbuka dengan wisatawan serta menguasai bahasa Indonesia dengan baik sehingga mampu berkomunikasi dengan turis domestik Indonesia secara terbuka. Selain itu, desa juga memiliki modal pariwisata yang sangat memadai dalam aspek atraksi, amenitas, akomodasi, dan infrastruktur penunjang. Sehingga mobilitas turis dapat berjalan lancar dan pengembangan pariwisata dapat dijalankan dengan mudah.