SEJARAH DESA TALOARANE
Pada zaman dahulu nama Desa Taloarane bukanlah demikian, tetapi asal mula wilayah Desa Taloarane ini dinamakan Karatung dan Soa Tebe. Karatung sebernarnya berasal dari Bahasa Sangihe “Kararatuang” yang artinya Kerajaan. Disebut Karatung (Kararatuang) karena di wilayah ini terdapat kediaman manganitu yaitu Raja Willem Manuel Pandensolang Mocodompis. Setelah perkembangan dan pertumbuhan penduduk yang mengakibatkan bertambahnya pemukiman penduduk, maka wilayah Karatung dan Soa Tebe disebut Taloarane. Kata Taloarane berasal dari Bahasa Sangihe yang artinya Tengah, Sehingga sebutan Taloarane artinya wilayah di tengah antara wilayah Karatung dan Soa Tebe.
Dalam Bahasa Indonesia Taloarane berarti ditengah-tengah dan nwilayah Taloarane terus berkembang sampai saat ini dengan sebutan Desa Taloarane. Wilayah Karatung dan Soa Tebe tetap masuk dalam wilayah Pemerintah Desa Taloarane, dimana Wilayah Karatung menjadi Lindongan II, sedangkan wilayah Soa Tebe menjadi Lindongan IV.
Demikian Sejarah Singkat berdirinya Desa Taloarane Kecamatan Manganitu Kabupaten Kepulauan Sangihe Provinsi Sulawesi Utara.
Urutan Pejabat Kepala Desa Taloarane :
1. Bapak Katiandagho
2. Bapak Nahor Garing
3. Bapak Katiandagho
4. Bapak Albert Odameng
5. Bapak Pdt. A. Ulaan, S.Teol
6. Bapak Jacob Takasihaeng
7. Bapak J. V. Kekung, BA (Penjabat Sementara)
8. Ibu Nontje Pangadilang
9. Bapak James Budiman
10. Bapak Markus Taunaumang (Penjabat Sementara)
11. Bapak Son Larenggam
12. Bapak Jefferson Pagihari (Penjabat Sementara)
13. Bapak Denny Son Sanggel (Penjabat Sementara)
Letak Geografis
Desa Taloarane didirikan pada tahun 1880 yang merupakan salah satu desa dari 18 desa di Kecamatan Manganitu. Jarak tempuh ke Ibu Kota Kecamatan ± 0 Km, ke Ibu Kota Kabupaten ± 11 Km, dengan luas wilayah 322 Ha. Secara administratif batas wilayah Desa Taloarane sebagai berikut :
Desa Taloarane sebagaimana desa lain pada umumnya yaitu mempunyai iklim panas dan penghujan serta keadaan cuaca yang sering berubah-ubah.