Nagari Singkarak adalah Nagari yang padat dengan cerita sejarah, tapi tak seorang pun yang mau memunculkan seperti cerita aslinya,
Pada zaman dahulu kala, datalanglah sekelompok orang yang disebut nenek moyang yang konon sebagian orang berpendapat mereka berasal dari lereng Gunung Merapi, ada yang mengatakan dari luhak Tanah Datar.
Sewaktu itu Singkarak masih bernama Cinangkik tinggi, Solok masih bernama Rimbo Jilatang, disitulah nenek moyang awalnya tinggal yang letaknya dibawah Nagari Aripan berdekatan dengan Jorong Lembang yang sekarang.
Desa wisata singkarak tentunya tak lepas dari icon kabupaten solok yaitui Danau Singkarak sebagai daya tarik wisata unggulan , Danau adalah sebuah yang membentang di dua yang terdapat di , , yaitu dan .
Danau ini memiliki luas 107,8 kmĀ² dan merupakan danau terluas kedua di pulau setelah di . Danau ini merupakan hulu dari sungai atau . Namun sebagian air danau ini dialirkan melalui terowongan menembus ke untuk menggerakkan generator di dekat , kabupaten .
Danau Singkarak merupakan salah satu hasil dari proses yang dipengaruhi oleh Sesar Sumatra. Danau ini adalah bagian dari Cekungan Singkarak-Solok yang termasuk di antara segmen dari Sesar Sumatra. Cekungan dari danau ini terbentuk dari sebuah amblesan yang disebabkan oleh aktivitas pergerakan Sesar Sumatra. Cekungan besar ini terbendung oleh material vulkanik dari letusan gunung api sekitarnya. Akibat pembendungan material vulkanik ini terbentuklah Danau singkarak di satu bagian Cekungan Singkarak-Solok. Berbeda dengan yang terbentuk akibat letusan gunung api, Danau Singkarak terbentuk utamanya karena proses tektonik.
Letak dari Danau Singkarak berada pada koordinat 0, 36 derajat Lintang Selatan (LS) dan 100,3 Bujur Timur (BT) dengan ketinggian 363,5 meter di atas permukaan laut (mdpl). Luas permukaan air Danau Singkarak mencapai 11.200 hektare dengan panjang maksimum 20 kilometer dan lebar 6,5 kilometer dan kedalaman 268 meter. Danau ini memiliki daerah aliran air sepanjang 1.076 kilometer dengan curah hujan 82 hingga 252 melimeter per bulan.
Ikan Bilih (Mystacoleucus padangensis) merupakan spesies yang diperkirakan hanya hidup di danau ini, dan menjadi salah satu makanan khas. Penelitian para ahli mengungkapkan 19 spesies ikan perairan air tawar hidup di habitat Danau Singkarak, Kabupaten Solok dan Tanah Datar, Sumatra Barat, dengan ketersediaan bahan makanannya yang terbatas.
Dari 19 spesies itu, tiga spesies di antaranya memiliki populasi kepadatan tinggi, yakni ikan Bilih/Biko (Mystacoleusus padangensis Blkr), Asang/Nilem (Osteochilus brachmoides) dan . Spesies ikan lainnya yang hidup di Danau Singkarak adalah, /turiq (Cyclocheilichthys de Zwani), /Nillem (Osteochilis vittatus), Sasau/Barau (Hampala mocrolepidota) dan Gariang/Tor (Tor tambroides).
Kemudian, spesies ikan (Puntius shwanefeldi) dan Balinka/Belingkah (Puntius Belinka), Baung (Macrones planiceps), (Clarias batrachus), /Buntal (Tetradon mappa), Kalai/ (Osphronemus gurami lac) dan /Betok (Anabas testudeneus).
Selanjutnya, spesies ikan /Sepat (Trichogaster trichopterus), Tilan (mastacembelus unicolor), Jumpo/Gabus (Chana striatus), /Gabus (Chana pleurothalmus) dan Mujaie/ (Tilapia pleurothalmus).
Dengan hanya ada 19 spesies ikan yang hidup di Danau Singkarak menunjukkan keanekaragaman ikan di tempat itu tidak telalu tinggi.
Kondisi mesogotrofik Danau Singkarak yang menyebabkan daya dukung habitat ini untuk perkembangan dan pertumbuhan organisme air seperti plankton dan betos, sangat terbatas.Dari beberapa kali penelitian menunjukan populasi plankton dan betos di Danau Singkarak sangat rendah.Padahal komunitas plankton (fitoplankton dan zooplankton) merupakan basis dari terbentuknya suatu mata rantai makanan dan memegang peranan sangat penting dalam suatu ekosistem danau.Kondisi tersebut, menyebabkan sumber nutrisi utama ikan secara alamiah umumnya adalah berbagai jenis plankton dan bentos.
Belum ada homestay