Desa Wisata Simpang Rumbio merupakan salah satu desa wisata yang ada di Kota Solok, Desa wisata ini berlokasi di Kelurahan Simpang Rumbio Kecamatan Lubuk Sikarah, Kota Solok, Sumatera Barat.
Desa Wisata Simpang Rumbio memiliki luas 2,3 kilometer persegi atau 6,57 persen dari luas wilayah Kecamatan Lubuk Sikarah. Desa Wisata Simpang Rumbio terdiri dari 5 RW dan 15 RT.
Secara administrasi, Desa Wisata Simpang Rumbio berbatasan sebelah Utara dengan Kelurahan Aro IV Korong, sebelah Selatan dengan Nagari Gaung Kab. Solok, sebelah Barat dengan Kelurahan KTK, dan sebelah Timur dengan Nagari Saok Laweh Kab. Solok.
Desa Wisata Simpang Rumbio memiliki jarak dari Kantor Kelurahan ke Kantor Kecamatan adalah 2 kilometer dan ke Balai Kota 5 kilometer.
Sesuai dengan namanya, Desa Wisata Simpang Rumbio dulunya terdapat pohon nipah atau dalam bahasa Minangkabau disebut dengan nama Batang Rumbio.
Masyarakat Desa Wisata Simpang Rumbio Kelurahan Simpang Rumbio secara sejarah adatnya, berada di bawah naungan Datuk Nan Sambilan Panghulu Duo Baleh terdiri dari Suku Caniago IV Korong, Suku Caniago Supanjang Aro, Suku Malayu Kampai dan Malayu Karambia, dan Suku Caniago Tabu.
Desa Wisata Simpang Rumbio memiliki banyak cerita rakyat dan legenda yang melekat pada masyarakat yaitu
Dimana disini dulunya ada Batang Baringin yang sangat besar yang lokasinya jalan tengah menuju Muaro Panas, konon kabarnya dimeter beringin tersebut lebih besar dari 6 Meter.
2. Guguak Lanciang.
Yang mana malam hari di sini selalu terdengar bunyi – bunyian yang berdancing – dancing istilah Soloknya dan nyaring istilah Indonesianya dan tempat ini di anggap keramat oleh masyarakat dan disini sering diadakan tempat Bakaua tempat tolak bala.
3. Aie Tajun.
Tempat ini di jalan pinggir ke Panyakalan dan disini untuk persawahan dahulu airnya sangat deras dan kalau malam hari terdengar desirnya seperti jatuh dan dinamakan air terjun.
4. Talago Biruhun.
Dahulu di sini ada suatu telaga yang sangat besar yang dimiliki tiga darah Yaitu : Solok, Saok Laweh dan Gaung, tempat ini dahulunya sangat ramai untuk memancing bagi masyarakat dan hiburan bagi generasi muda, tetapi pengaruh zaman airnya sekarang sudah menyusut, direncanakan di tempat tersebut sudah banyak bangunan.