Nagari Simarasok merupakan nagari yang terletak di Kecamatan Baso, kabupaten Agam. Nagari Simarasok memiliki potensi alam yang luar biasa. Berada diketinggian 800 – 1200 mdpl dengan luas 1789 Ha nagari ini terbagi atas empat jorong yaitu jorong Simarasok, jorong Koto Tuo, jorong Kampeh dan jorong Sungai Angek. Memiliki suhu udara 20 – 24oC dan curah hujan perbulannya 123,04 mm. Dengan jumlah penduduk 6.872 orang.Selain potensi alam tersebut, di Nagari Simarasok terdapat pula kekayaan budaya, kuliner dan edukasi.
Istilah Simarasok berasal dari Sei Marasok. Sei artinya Sungai. Marasok artinya Meresap atau Merembes. Sei Marasok artinya sungai yang meresap atau merembes memasuki tanah atau bukit, bukan sungai yang muncul dari dalam tanah. di zaman pemerintahan Belanda , Simarasok ditulis Simarasap berasal dari kata Sei Meresap. Sungai yang merasok atau merembes kedalam tanah atau bukit itu terletak di Nagari Simarasok. Menurut riwayatnya sungai yang merembes memasuki bukit itu terletak di Barat Ranah Kubuang Tigo baleh, tepatnya di sebelah Barat Pintu Angin. Ranah berarti perkampungan. Dahulu Ranah Kubuang Tigo Baleh itu adalah dusun asli dari beberapa dusun asli di Minangkabau, darisana berpindah ketempat lain, sisa dari yang berpindah itulah asal usul penduduk Simarasok. Daerah Ranah airnya sulit, mereka mengambil air dari arah Barat Pintu Angin Ranah. Penghuni yang lebih padat adalah bagian Pintu Angin.
Selama di Desa wisata Simarasok wisatawan akan dimanjakan dengan berbagai daya tarik wisata yang ada. Mulai dari susur goa dan edukasi geoside ngalau nan panjang, menikmati kekayaan alam yang terbentuk dari puluhan hingga ribuan tahun ini. Menguji adrenalin dengan mencoba Wisata olahraga arung jeram di sungai batang agam. Trackking ke puncak bukit karang untuk melihat Simarasok dari puncak tertinggi. Menikmati sejuk air batu putiah dengan kandungan mineral yang tinggi. Semuanya bisa di lakukan di desa wisata simarasok.