Desa Sembalun Bumbung merupakan salah satu desa yang ada di kecamatan Sembalun yang sampai dengan saat ini belum mengalami pemekaran desa seperti halnya desa Sembalun Lawang dan desa Sajang.
Desa yang memiliki keindahan alam ini kini menjadi primadona bagi wisatawan. Tidak hanya alam yang indah, tapi Sembalun Bumbung juga terkenal dengan keramah tamahan masyarakatnya. Dengan mengusung konsep alam terbuka dan wisata budaya, Desa Sembalun Bumbung atau yang bisa disebut dengan sebutan Desa Wisata Bumbung Berbudaya kaya dengan kesenian dan peninggalan benda-benda bersejarah.
Adapun benda peninggalan sejarah yang masih disimpan di Sembalun Bumbung adalah, Al-Qur’an kulit Unta, Keris-kering Peninggalan Kerajaan Singosari, Kerjaan Majapahit, dan bahkan keris samurai asli dari jepang.
Sementara kebudayaan, kesenian dan tradisi yang masih berlangung adalah mulai dari ritual adat ngayu-ayu, bebija tawar, maca lontar, maulid adat, tari tadang mendet, wayang wong, tari pangkureong, tari petok tabla, tari gerok gerem, drama raden juarsah, dan cupak gurantang.
Sementara dari pemerintahan Desa Sembalun Bumbung terbagi menjadi 15 (Lima belas Wilayah) wilayah kekadusan yakni Kadus Jorong, Kadus Jorong utara, Kadus Jorong tengah, Kadus jorong Timuk,Kadus bebante, Kadus Bebante Daya,Kadus Bebante Timuk, Kadus Lauk Rurung Baret, Kadus Bedurik, Kadus Lauk Rurung Timuk, Kadus Daya Rurung Baret,Kadus Benyer, Kadus Daya Rurung Timuk, Kadus Otak Desa dan Kadus batu Jalik,
Sejak berdirinya Desa Sembalun Bumbung pada tahun 1855 sampai sekarangan sudah 15 ( Lima belas ) pergantian Kepala Desa sebagai berikut :
Pe Darmasih : Tahun 1855 – 1858
Pe Sumenep : Tahun 1858 – 1888
Pe Sairah : Tahun 1888 – 1915
Pe Darwasih : Tahun 1915 – 1925
Pe Darmenep : Tahun 1925 – 1954