Desa Wisata Selat Nasik berada dipulau Mendanau kecamatan Selat Nasik, Kabupaten Belitung. Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Dengan luas wilayahnya 60.481 ha dan berpenduduk 2481 jiwa.
Nama Selat Nasik dahulunya terbagi menjadi dua kata, yaitu kata "Selat" dan Nasik". Kata "Selat" merujuk pada kondisi geografis yaitu laut yang diapit oleh dua pulau besar yang saling berhadapan yaitu pulau Mendanau dan pulau Batu Dinding. Sedangkan kata "Nasik" merupakan penyebutan kata "Nasi" dalam dialek melayu. Konon ceritanya dahulu kala pulau Selat ini merupakan tempat persinggahan para Lanun (perompak) untuk menanak "Nasi", Sehingga lama-kelamaan tempat persinggahan tersebut diberi nama "Selat Nasi". Karena bahasa yang digunakan orang Belitung ialah bahasa Melayu maka penyebutan kata "Nasi" bergeser menjadi "Nasik" sehingga sebutan yang sebelumnya "Selat Nasi" berubah menjadi "Selat Nasik".
Dilihat dari data Desa Selat Nasik Mayoritas masyarakat desa Selat Nasik adalah suku Melayu dan ada beberapa suku yang Minoritas didesa Selat Nasik diantaranya suku Buton dan suku Bugis. Didesa Wisata Selat Nasik ada beberapa Adat Budaya dari setiap suku masing-masing, tapi Budaya yang sudah turun-temurun dipulau Mendanau (Selat Nasik) adalah Budaya Melayu. Seperti Adat pernikahan yang khas dari Suku Melayu yaitu dimana kedua pengantin dipanggul menggunakan JULI (alat dari kursi yang diikatkan kekayu dan dibentuk seperti pesawat atau bentuk ikan) dan Berebut Lawang (Berebut lawang adalah salah satu prosesi bagian dari adat pernikahan Belitung yang lucu dan unik karna ada Berbalas Pantun yang merupakan ciri khas dari Melayu). Kemudian adat Makan Bedulang ( Makan Bedulang adalah makan sesuatu yang disajikan diatas dulang, biasanya terdiri dari 4 orang duduk dilantai, duduk berhadapan dan ditengah-tengahnya ada dulang. Merupakan tradisi orang Belitung turun-temurun). Biasanya kegiatan Adat Pernikahan ini selalu diiringi dari Kesenian Keruncong Stambul Fajar yang merupakan salah satu kesenian unik yang ada di Desa Selat Nasik, sangat berbeda dengan Musik Keroncong pada umumnya. Sangat terasa nuansa Melayu di Keruncong Stambul Fajar ini, dari pantun-pantun yang dinyayikan sangat kental dengan syair-syair islamnya, petikan gitar dan gesekan biolanya.
Desa Selat Nasik memiliki juga kekayaan alamnya yang melimpah, seperti Lada Putih dan karet yang menjadi andalan disektor pertanian. Selain memiliki kekayaan alamnya, Selat Nasik juga memiliki pemandangan alamnya yang indah, dimulai dari pemandangan daratan hingga pemandangan bawah lautnya dengan ekosistem terumbu karang masih bagus. Selain itu terdapat banyak pulau lagi yang masih menyimpan pemandangan yang sangat bagus dan indah. Selat Nasik mempunyai tempat wisata, yaitu Pantai Pasir Panjang yang dimana pasir pantainya mencapai kurang lebih 2 km selain pasir pantainya yang panjang pasirnya bisa berbunyi apabila digesekan dengan kaki telanjang. Lebih-lebih lagi pantai ini dikelilingi dari beberapa bukit kecil yang menambahkan pemandangan berbeda dari pantai-pantai di Belitung.