Desa Wisata Rokan Koto Ruang terletak di Kecamatan IV Koto, Kabupaten Rokan Hulu, sekitar 4 jam perjalanan darat dari Kota Pekanbaru ke arah barat laut. Desa ini berada di tepian Sungai Rokan yang memiliki peran penting dalam kehidupan masyarakat. Pokdarwis sebagai pengelola desa wisata mengembangkan wisata petualangan alam air terjun Kajatan Baru dipadukan dengan susur Sungai Rokan sebagai aksesnya. Pokdarwis juga mengembangkan wisata alam bentang perbukitan Puncak Kabur (550 mdpl) melalui perpaduan aktivitas berkemah untuk menikmati kemegahan negeri diatas awan ketika suasana pagi harinya. Areal persawahan menawarkan perpaduan kuliner khas ?asam Lawuok? dengan suasana sawah yang sudah ada dan tetap dipertahankan sejak masa Kerajaan Rokan.
Salah satu cita-cita bersama masyarakat adalah menjaga kelestarian alam dan budaya sebagai wilayah kenagarian. Pengembangan wisata Sawah Koto di desa ini merupakan upaya untuk terus menjaga keaslian lahan sawah agar tidak beralih fungsi menjadi sawit serta mempertahankan lumbung padi bagi kemakmuran masyarakat. Pelestarian terhadap budayapun salah satunya dilakukan dengan menjaga Istana Rokan tetap berfungsi sebagai tempat musyawarah memutuskan perkara sosial yang terkait dengan norma adat, serta menjadi pusat untuk warga berkumpul menggelar tradisi Balimau serta acara besar lainnya. Hal ini merupakan cerminan dalam kehidupan bermasyarakat yang terdapat dalam simbol tangga istana yang berjumlah tiga yang melambangkan tangga kerapatan daerah yaitu penguasa, adat, dan ulama yang disebut dengan tapi berpilin tiga.
Prestasi Desa Wisata Rokan Koto Ruang di tingkat Provinsi Riau adalah sebagai Juara Ke-3 dalam lomba desa wisata dan apresiasi desa wisata Riau 2023 yang diselenggarakan oleh Dinas Pariwisata Provinsi Riau.
Desa wisata Rokan Koto Ruang memiliki berbagai keunggulan berupa suasana alami perdesaan dengan perpaduan antara bentang perbukitan, hamparan persawahan, perkebunan, dan aliran Sungai Rokan, serta Istana Kerajaan Rokan di tepian sungainya sebagai satu-satunya Istana Rokan yang masih terjaga keasliannya. Istana Rokan ditetapkan sebagai cagar budaya dengan nomor SK: Kpts. 966/XII/2017 dan kode pengelolaan: KB003557. Potensi agrowisata di desa ini didukung oleh banyaknya produksi dari komoditas pertanian dan perkebunan, seperti beras Koto Ruang, buah jeruk, lengkeng, durian, jambu, manggis, dan lainnya. Hal ini didukung oleh masyarakat desa yang memiliki tradisi dan norma-norma yang tetap terjaga hingga saat ini. Karya budaya masyarakat berupa hasil olahan kuliner khas masyarakat seperti asam lawuok, gula aren, aneka kue tradisional, serta kerajinan sampan dan peralatan lainnya. Potensi kesenian desa antara lain seni bela diri, gendang gong, kesenian randai, rebana, Gurdah, Al Barzanji, pantun adat, dan lainnya. Festival pacu sampan dan acara balimau untuk menyambut bulan ramadhan menjadi tradisi masyarakat yang terus berjalan hingga saat ini yang menunjukkan keterkaitan dengan Sungai Rokan.