Kabupaten Banyumas memiliki banyak potensi desa wisata, di antaranya adalah Desa Wisata Rempoah, Kec. Baturraden. Pengembangan Desa Rempoah sebagai destinasi wisata ditandai dengan pembentukan Pokdarwis RAMPAI tahun 2021. Pokdarwis RAMPAI dibentuk untuk mengelola atraksi wisata yang ada di Desa Rempoah. Wilayah Desa Rempoah yang strategis dan berada dijalur utama dari Purwokerto menuju ke kawasan wisata Baturraden memberi dampak positif (spillover effect) kegiatan wisata seperti homestay ataupun rumah makan/kuliner.
Atraksi wisata di Desa Rempoah termasuk wisata berbasis aktivitas masyarakat (community based tourism) dengan background indah dan sejuknya pemandangan Gunung Slamet. Aktivitas masyarakat yang menjadi atraksi wisata tersebut meliputi wisata pendidikan (eco eduwisata) yang diawali dengan unit pengolahan sampah TPST 3R dan budidaya maggot BSF yang dirangkai dengan atraksi performance gamelan dan angklung. Atraksi wisata kemudian bertambah dengan UMKM handycraft’s berbahan dasar limbah plastik dan pembuatan lilin dari minyak goreng bekas, dan ternak komunal bertenaga surya, dengan menggunakan transportasi lokal odong-odong menyuguhkan pengalaman menikmati panorama alam desa rempoah yang berada di lereng gunung slamet.
Akses menuju ke Desa Wisata Rempoah sangat mudah dan kondisi yang teraspal sehingga mampu dilalui semua armada kendaraan. Amenitas yang ada untuk menampung wisatawan yang bersifat paket (rombongan) meliputi pendopo joglo balai desa dilengkapi gedung serbaguna dengan kapasitas 500 orang, masjid dan mushola, serta toilet. Para pelaku wisata di Desa Wisata Rempoah juga sudah relatif baik, mereka sudah mendapatkan pelatihan kepariwisataan seperti manajemen homestay, pemandu wisata, serta Pemandu Outbond.
Pokdarwis RAMPAI merupakan lembaga yang mewadahi pelaku wisata di Desa Rempoah yang berperan sebagai penggerak pembangunan pariwisata. Pembentukan Pokdarwis bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat di bidang pariwisata, meningkatkan SDM, keindahan, kesejukan, kebersihan, keramahtamahan hingga meningkatkan mutu produk wisata dan daya saing kepariwisataan. Kepengurusan/pengelola Pokdarwis RAMPAI saat ini berjumlah 31 orang, sedangkan apabila ditambahkan dengan keseluruhan pelaku daya tarik wisata berjumlah sebanyak 96 orang.
Sebagai kawasan jenis wisata pendidikan dengan tema “Mutiara dalam Perjalanan”, saat ini pengunjung desa wisata Rempoah didominasi dari kalangan pemerintahan (70%), siswa dan mahasiswa (20%), dan masyarakat umum (10%). Pengunjung yang datang mayoritas datang secara rombongan (paket). Volume kunjungan wisatawan paket (rombongan) tahun 2023 mencapai + 1000 orang, atau volume kunjungan per bulan sekitar 75 orang. Wisatawan individu atau rombongan kecil yang datang dan berwisata langsung di atraksi-atraksi wisata yang ada di Ds. Rempoah belum terhitung dalam volume kunjungan tersebut, diperkirakan sebanyak 100 orang.
Harga tiket untuk wisatawan paket (rombongan) wisata tidak menginap mulai dari Rp75 ribu untuk pelajar dan Rp150 ribu per peserta untuk umum/kantor. Sedangkan apabila menginap harga tiket mulai dari Rp285ribu s.d. 385 ribu per orang dengan minmal 25 orang per paket. Fasilitas yang diperoleh pengunjungan paket yaitu 4 atraksi wisata (TPST 3R dan rumah maggot, UMKM handycraft, performance angklung dan gamelan, serta ternak komunal bertenaga surya), outbound, welcome dance, konsumsi prasmanan, souvenir, dan homestay. Hingga saat ini paket pengunung terjauh dari wilayah Kalimantan dan Aceh.
Omset penjualan paket wisata yang dikelola oleh Pokdarwis RAMPAI rata-rata mencapai Rp 50 juta s.d. Rp200juta per tahun. Pembagian pendapatan tersebut adalah untuk pelaku atraksi wisata dari UMKM atau lokasi yang dikunjungi, petugas pemandu, kas Pokdarwis, PAD ke Desa, serta Operasional termasuk promosi. Saat ini kas Pokdarwis sekitar Rp 25 juta. Media promosi online yang sudah digunakan meliputi Youtube, IG, Facebook, Tiktok, dan Medsos lainnya dengan kata kunci ”Deswita RAMPAI”. Promosi offline dilakukan dengan pembagian brosur ke sekolah-sekolah dan kantor-kantor. Dengan demikian pariwisata di Desa Rempoah sangat potensial dan masih memungkinkan untuk terus dikembangkan melalui peningkatan kualitas 3A (atraksi, amenitas, akses), peningkatan kapasitas SDM pariwisatanya, maupun peningkatan pemasaran ODTW (objek dan daya tarik wisata) Desa Rempoah secara keseluruhan.
Keunikan dari Desa Wisata Rampai Rempoah terletak pada suguhan menu makanan tradisional, destinasi yang sebagian besar menggunakan bahan-bahan limbah, serta perjalanan menggunakan transportasi lokal berupa odong-odong Rampai.
Destinasi yang menjadi Rekomendasi dari Desa Wisata Rampai adalah TPST 3R dan Budidaya maggot, Pembuatan lilin dan sabun dari limbah minyak goreng, Ternak Komunal bertenaga listrik surya. Rumah Produksi Angklung dan Sentra Kembang.
Belum ada homestay