Nagari Koto Bangun jika ditelusuri secara adat berasal dari Muara takus kecamatan XIII Koto Kampar Riau. Hal ini dibuktikan jika terjadi permasalahan adat dinagari Koto Bangun dan tidak dapat diselesaikan dalam Nagari maka diselesaikan oleh Niniak Nan Ampek ( Ninik Mamak Yang Empat ) Kecamatan Kapur IX dan jika tidak juga bisa diselesaikan kemudian barulah dibawa kepemuka adat yang berada di Muaro Takus atau yang Kato Putuihnyo talatak ( berada ) pada pada Datuak Rajo Balai.
Permukiman Koto pertama kali di Koto Bangun adalah Koto tinggi yang saat ini masuk diwilayah Jorong II Koto Bangun, yang pemukiman kecilnya bernama Koto Pauh.Pemukiman itu berkembang menjadi beberapa dusun kecil dengan sebutan BANJAR. Kemudian dari Banjar ini berkembang dan terbagi menjadi tiga Banjar / Dusun yang dipimpin oleh Tuo Banjar. Yang ketiga banjar itu adalah Banjar Ona ( Subur ), Banjar Pulau Loweh ( luas) dan Banjar Bawuah ( Bawah ). Seiring dengan perkembangan penduduk banjar berubah menjadi Nagari Koto Bangun yang terdiri atas tiga Jorong, yaitu Jorong I, Jorong II, dan Jorong III. inilah berkembang sampai sekarang yang dinamai Koto Bangun yang dihuni sampai saat sekarang. Di Nagari Koto Bangun mempunyai 2 destinasi wisata yang memiliki keunikan yang sangat indah yaitu:
1.Pemandian Alam Patamuan adalah destinasi wisata Pemandian Alam yang terletak di Jorong I Koto Bangun. Sangat cocok untuk wisata Keluarga dimana di Patamuan ini anda bisa mandi dan berenang di air yang sangat jernih, pasir putih dan bersih. Nama Patamuan berasal dari lokasi ini terletak pada pertemuan dua sungai yaitu sungai Lubuak Batang dan Sungai Kayu Ombun. Akses perjalanan ke Patamuan bisa dengan kendaraan roda dua dan juga melalui sungai dengan sampan motor atau segol. Lama perjalanan dari Jalan Raya Kapur IX hanya sekitar 15 menit. Jarak tempuh dari : Kota PADANG : 197 KM, setara dengan 6 JAM perjalanan normal. Kota PAYAKUMBUH : 94 KM, setara dengan 2,5 JAM perjalanan normal Kota SARILAMAK : 85 km, setara dengan 2 jam perjalanan normal. DARI JALAN RAYA Kapur IX : 3,7 KM setara dengan 15 Menit. Naik perahu motor : 10 Menit 2.
2.NAMA : AIR TERJUN LUBUAK BATANG NAMA TERSEBUT DIBUAT KARENA DISEPANJANG SUNGAI YANG TERLETAK DIBAGIAN UTARA NAGARI KOTO BANGUN INI BANYAK TERDAPAT KAYU/ BATANG. TERLETAK DI : KENAGARIAN KOTO BANGUN KECAMATAN KAPUR KABUPATEN LIMA PULUH KOTA SUMATERA BARAT JARAK TEMPUH DARI : KOTA PADANG : 197 KM, SETARA DENGAN 7-8 JAM PERJALANAN NORMAL KOTA PAYAKUMBUH : 94 KM, SETARA DENGAN 2,5 JAM PERJALANAN NORMAL SARILAMAK : 85 KM, SETARA DENGAN 2 JAM PERJALANAN NORMAL PERJALANAN DENGAN SEPEDA MOTOR : 5 KM DARI JALAN RAYA Berjalan kaki : 90 menit AIR TERJUN LUBUAK BATANG MERUPAKAN AIR TERJUN YANG UNIK KARENA TERLETAK DI ANTARA 2 DINDING BATU YANG KOKOH. PENGUNJUNG AKAN MERASAKAN SENSASI SEJUKNYA AIR LUBUAK BATANG DENGAN PASIR PUTIH DAN AIR YANG JERNIH. JAMINAN 100% RASA CAPEK AKAN HILANG SETELAH MELIHAT INDAHNYA AIR TERJUN DAN DIBAGIAN PINTU MASUK AIR TERJUN KITA AKAN DISAMBUT OLEH SENYUMAN "BATU SENYUM" SEOLAH MENGUCAPKAN SELAMAT DATANG KEPADA PENGUNJUNG. PERJALANAN MENUJU AIR TERJUN DAPAT DITEMPUH DENGAN BERJALAN KAKI ATAU DENGAN KENDARAAN RODA DUA. DISEPANJANG JALAN PENGUNJUNG DAPAT MELIHAT KEINDAHAN PERBUKITAN DAN PERKEBUNAN GAMBIR MILIK MASYARAKAT KOTO BANGUN. SANGAT COCOK UNTUK PENGGEMAR WISATA MINAT KHUSUS KARENA PERJALANAN MENUJU AIR TERJUN YANG SANGAT MEMACU ADRENALIN BAIK BAGI PEJALAN KAKI MAUPUN MENGGUNAKAN MOTOR TRAIL ATAU MOTOR KHUSUS. MELINTASI JEMBATAN GANTUNG LUBUAK BATU KABAU / BATANG KAPUR SEPANJANG 40 METER. SEBAGIAN BESAR JALAN MENUJU AIR TERJUN LUBUAK BATANG ADALAH JALAN RABAT BETON DENGAN LEBAR JALAN 1 (SATU) METER. PERBAIKAN JALAN DILAKSANAKAN DENGAN DANA YANG DI ALOKASIKAN OLEH PEMERINTAH NAGARI KOTO BANGUN DENGAN DANA DESA. PEKERJAAN DILAKSANAKAN BERSIFAT BERKELANJUTAN KARENA KETERBATASAN DANA. BERAWAL DARI PEMBANGUNAN JEMBATAN GANTUNG PADA TAHUN 2008 DENGAN DANA PNPM DAN PEMBUKAAN JALAN DENGAN DANA PPIP 2010 SEBANYAK 250 JUTA RUPIAH. SELANJUTNYA PEMERINTAH NAGARI HANYA BERTUMPU PADA DANA DESA DAN HANYA SATU KALI DENGAN DANA APBD KABUPATEN LIMA PULUH KOTA. JALAN SEPANJANG LEBIH KURANG 5 KM SUDAH TEREALISASI RABAT BETON SEKITAR 60%.