“Berinovasi dalam Pengembangan Desa Wisata dengan Mempertahankan Kearifan Lokal dan Berkelanjutan”
Desa Wisata Pao-Pao merupakan salah satu dari sekian banyak desa wisata yang berkembang di Kabupaten Barru. Berlokasi di Desa Pao-Pao Kecamatan Tanete Rilau dengan jarak tempuh 110 km dari Ibukota Provinsi Sulawesi Selatan dan hanya 10,5 km dari pusat Kota Kabupaten Barru dengan keadaan wilayah timurnya adalah pegunungan dan persawahan yang berada di dusun Lompengeng dan Bontopenno, sedangkan di wilayah barat terdapat areal persawahan dan laut tepatnya di dusun Pucue dan Maralleng.
Dengan potensi tersebut, maka Desa Wisata Pao-Pao mengusung tema Desa Wisata Alam, Budaya dan Pertanian yang Berwawasan Lingkungan, Desa Wisata Pao-Pao menawarkan kegiatan berwisata dan berinteraksi tentang alam, lingkungan hidup, pertanian, perkebunan, kehidupan sosial budaya, kewirausahaan yang kental dengan tradisi dan kearifan lokal yang masih kuat di masyarakat, serta kewirausahaan yang telah termodernisasi dengan inovasi-inovasi dari para pelaku wirausaha tersebut.
Desa Wisata Pao-Pao telah memiliki salah satu objek wisata alam yang telah dikembangkan sejak tahun 2017 silam yakni “Pantai La Guna” yang terletak di Dusun Pucue dan telah mendapat tempat di hati para pengunjung setianya dan merupakan ikon dari Desa Pao-Pao ini sendiri.
Dari sektor pertanian dan perkebunan ada pengembangan komoditas Semangka dan Melon yang dikelola oleh masyarakat dan telah menjadi identitas Desa Pao-Pao bahwa komoditas Semangka terbaik ada di desa ini.
Sedangkan dari wilayah pegunungannya terdapat satu air terjun yang telah lama dikenal dan menjadi tujuan berlibur masyarakat sekitar pada masanya, objek tersebut dikenal masyarakat dengan nama "Baruttungnge".
Berangkat dari potensi alam tersebut, Desa Wisata Pao-Pao terbentuk. Dengan harapan melalui Desa Wisata akan mampu memberikan dampak positif dan nilai tambah bagi kehidupan sosial masyarakat Desa Pao-Pao dengan menggeliatkan kegiatan ekonomi produktif yang tetap menjunjung tinggi kearifan lokal. Disamping itu, tentunya ada dampak positif bagi lingkungan alam itu sendiri dikarenakan dengan adanya Desa Wisata, diharapkan dapat memberikan motivasi yang bukan hanya dari Pemerintah dan Pengelola Desa Wisata, akan tetapi semua komponen masyarakat dalam menjaga kelestarian alam di desa melalui edukasi Sadar Wisata.
"Keseharian Masyarakat Desa yang Sarat akan Kearifan Lokal"
Memiliki pegunungan dan pantai yang masih sarat dengan kearifan lokal dalam keseharian hidup bermasyarakat warganya, merupakan suatu hal yang sudah mulai tergerus oleh zaman dan era digital saat ini. Hal itu merupakan suatu keunggulan dan keunikan yang perlu dipertahankan dan tentunya diinovasikan mengikuti perkembangan tanpa harus menghilangkan esensi dari kearifan lokal tersebut. Desa Wisata Pao-Pao memperkenalkan berbagai kegiatan keseharian masyarakat desa yang dikemas menjadi atraksi wisata.
Misalkan di daerah pesisir pantai, terdapat objek wisata Pantai La Guna dengan berbagai atraksi di dalamnya, diantaranya kegiatan mencari ikan di pinggir pantai yang dikenal dengan “Majjala Toreang”. Kegiatan ini nampak mudah terlihat, namun nyatanya aktifitas masyarakat ini membutuhkan skill tertentu. Sepanjang perjalanan menuju objek wisata pantai, akan terlihat aktifitas masyarakat, seperti memancing, memberi makan atau bahkan memanen ikan dan udang yang ada di tambak-tambak warga yang terbentang di sepanjang jalan menuju objek wisata pantai.
Di daerah pegunungan, terdapat perkebunan Semangka dan Melon yang dikelola oleh masyarakat setempat. Terdapat pula pembuatan kue khas Bugis “Bolu Paranggi” yang proses pembuatannya masih sangat tradisonal. Masih bertahan dari gempuran alat yang serba instant dengan menggunakan pembakaran memakai kayu bakar dan penutup yang terbuat dari tanah liat yang dikenal dengan nama “Palekko”.
Menyisir ke daerah kotanya Desa Pao-Pao, terdapat pengolahan “Kepiting Rajungan”, pembuatan “Langkose Jagung” pembuatan "Kerupuk Jintan dan Daun Jeruk" serta pengolahan telur itik menjadi Telur Asin. Di sini juga terdapat pembuatan “Sokko Bolong”, “Nasi Tumpeng”, dan berbagai olahan telur itik. Dan yang terpopuler saat ini adalah inovasi dari telur asin rebus biasa menjadi "Telur Asin Bakar".
“Trip Menyisir Keunikan Desa Wisata Pao-Pao”
Pagi hari merupakan waktu yang terbaik untuk start melakukan perjalanan menuju lokasi Wisata Pantai La Guna. Hal ini bertujuan agar pengunjung masih mendapati aktifitas masyarakat lokal di tambak-tambak seperti memberi makan ikan dan udang, pemancing dan dapat berinteraksi dengan masyarakat lokal, misalnya ikut merasakan sensasi memberikan pakan ikan dan udang sendiri. Dikarenakan aktifitas seperti itu umumnya dilakukan di pagi hari.
Saat matahari agak menanjak, pengunjung bisa menyaksikan aktifitas warga masyarakat yang terkadang berlomba-lomba untuk mendapatkan ikan hasil tangkapan nelayan tradisional yang baru pulang dari melaut. Bahkan terkadang warga berlomba turun ke pinggir laut untuk menjemput kapal nelayan yang belum bersandar demi mendapatkan hasil tangkapan yang masih segar.