Kawasan Ekowisata Padang Janiah merupakan areal yang didominasi hutan alami dan Ladang/kebun campur sari (Agroferstry) yang dikelola oleh masyarakat lokal Kampung Batu Busuk. Kawasan ini merupakan hulu sungai Batang Kuranji dan sumber mata air bersih yang sangat penting dijaga kelestariannya demi menyediakan sumber air untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Kampung Batu Busuk, dan juga masyarakat di sekitar hilir, yaitu masyarakat Kota Padang secara luas. Masyarakat Batu Busuk mempersepsikan hutan dan lahan mereka sebagai ulayat adat niniak mamak yang menggunakan kearifan lokal sebagai dasar pengaturannya. Sejak tahun 2013, kelompok masyarakat Batu Busuk memohon pengusulan hutan dan lahan mereka kepada Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan sebagai kawasan Perhutanan Sosial dengan skema Hutan Kemasyarakatan (HKm). Masyarakat Batu Busuk berhasil memperoleh SK HKm dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Nomor SK: 2501/MENLHK-PSKL/PKPS/PSL.0/4/2017 dengan wilayah kelola seluas 250 hektar. Sejak saat itu, masyarakat diberikan hak akses mengelola dan memanfaatkan lokasi dengan kegiatan perlindungan hutan dan pemanfaatan ekonomis kawasan dengan tetap memperhatikan keseimbangan ekosistem.
Perkembangan terkini ialah inisiatif masyarakat dalam membentuk Kelompok Kelompok Sadar Wisata Padang Janiah yang berfokus untuk mengembangkan potensi wisata alam di wilayah HKm. POKDARWIS berencana mengembangkan wisata alam dengan nilai-nilai dan prinsip ekowisata. Saat ini masyarakat Kampung Batu busuk telah melakukan pemetaan potensi terhadap kawasan HKm Padang janiah seluas 250 hektar tersebut. Berdasarkan hasil pemetaan potensi yang telah dilakukan pada kawasan HKm Padang Janiah kawasan Padang janiah dibagi menjadi tiga zonasi pengelolaan yaitu zona pemanfaatan jasa lingkungan, zona Pemanfaatan budidaya/HHBK dan zona lindung
Ekowisata Padang janiah memiliki keindahan alam yang molek dan eksotis, saat ini tersedia 7 unit fasilitas Ecoglamping Junggle Cabin dan Tenda Camping yang siap untuk di tempati oleh pengunjung yang ingin melakukan perjalanan wisata Healing ke Padang Janiah. Melalui destinasi glamping pengunjung dapat menikmati alam dan Air terjun sarasah Karang ruruh dan Lubuk Lundang. serta berendam dengan sejuknya 100% kejernihan air sungai batang Padang janih, meskipun memiliki keterbatasan akses telekomunikasi, namun kawasan Padang Janiah ramah anak, karena akses jalan menuju lokasi adalah jalan setapak dengan lebar 2 meter yang hanya boleh di akses menggunakan jalan kaki sejauh 300 meter dari pemberhentian kendaraan terakhir.
Salah satu nilai unik Ekowisata Padang Janiah adalah terdapat 70 Ha Hamparan Kebun Durian tua didalam 250 Ha Kawasan HKm Padang Janiah tersebut, potensi ini sangat memungkinkan untuk menjadikan kawasan tersebut sebagai destinasi “Maunian Durian” dengan fasilitas Glamping yang sudah ada, pengunjung akan merasakan senssasi menunggu durian jatuh dan makan langsung dikebunnya, hal menarik lainya adalah pengelolaan kebun durian yang menjunjung tinggi nilai konservasi dan kearifan local, sehingga setiap orang yang berkunjung ke Ekowisata Padang Janiah, bukan hanya mendapatkan kenikmatan mebelah durian dari kebun, melainkan juga memperoleh pengetahuan dan pengalaman baru.
dan salah satu keunikan Ekowisata Padang Janiah yaitu keindahan bentang alam hutan lindung dan dibalut dengan berbagai kerarifan lokal daerah setempat. menjadikan Ekowisata Padang Janiah menjadi salah satu destinasi wisata yang memberikan pengalaman berwisata yang baru bagi pengunjung dan selalu ada perubahana setiap bulanya di Ekowisata Padang Janiah.
Setiap Saat