Desa Wisata Marapalam
Adaik Basandi Syara-Syara Basandi Kitabullah
Desa Wisata Marapalam merupakan salah satu Desa Wisata yang memadukan Nilai Budaya Minangkabau dengan Kearifan Lokal dan Bentangan Alam, disajikan dalam konteks Wisata Terintegrasi yang dibalut dengan nilai-nilai Islami dalam Implementasinya. Hal ini terlihat dari sajian paket wisata yang biasa ditawarkan kepada wisatawan, baik berupa sejarah, kesenian, kuliner, hasil bumi hingga permainan tradisional berbalut edukasi yang menjadi ciri khas Desa Wisata Marapalam.
Menurut catatan sejarah, pada Desa Wisata Marapalam ada suatu tempat yang sangat bersejarah bagi Suku Minangkabau dan menjadi destinasi utama disini yaitu Puncak Marapalam dimana pada tempat ini terjadinya sebuah peristiwa yang menyatukan Kaum Adat dan Kaum Agama di Minangkabau, dimulai pada saat islam masuk ke tanah Minagkabau (abad ke 12M) dan mulai terjadi interaksi dalam bentuk konflik yang berlangsung ketat, namun masyarakat Minangkabau sulit dalam menghadapi proses penyesuaian diri dan menghadapi keharusan reformasi adat dengan datangnya ajaran islam ini, puncaknya pada tahun 1403M dimana terjadi peralihan Kerajan Minangkabau Menjadi Kesultanan Minangkabau. Sehingga Yang Dipertuankan Maharajo Dirajo Minangkabau Tuanku Maharajo Sakti Keturunan keempat Adityawarman bersama Pamuncak Adat Dt. Bandaro Putiah mengundang seluruh Pemuka Agama, Pemuka Adat, dan Ilmuan Umum di seluruh wilayah Dataran Tinggi tiga gunung Marapi, Singgalang, dan Sago yang juga disebut wilayah Luhak Nan Tigo untuk mengadakan pertemuan permusyawaratan menyatukan pendapat mengatur masyarakat di wilayah Kesultanan Minangkabau di atas Bukit Marapalam, Sehingga diusulkanlah sebuah kalimat Adaik Basandi Syara-Syara Basandi Kitabullah, Syara Mangato-Adaik Mamakai, Syara Nan Kawi-Adaik Nan Lazim yang berfungsi sebagai jaminan keberlanjutan bagi adat Minangkabau. Disini terlihat, betapa tegas dan dalam makna yang terkandung di dalamnya
Selain Bukik Marapalam, desa wisata marapalam memiliki beberapa destinasi wisata pendukung seperti :
1. Sasaran Silek Alang Babega dimana disana wisatawan akan melihat pertunjukan silek dan ikut dalam latihan silek serta tampil dalam penampilannya. Sasaran silek Alang Babega mengacu pada aliran Silek Lintau merupakan salah satu aliran kesenian silek tertua di minangkabau,dimana menjadi sebuah kesenian yang dicirikan dengan gerakan yang minimalis tetapi sangat mematikan pergerakan lawan.
2. Baniro adalah suatu aktifitas petani di desa wisata maralam mulai dari pengambilan aren sampai memasaknya dan menjadi gula aren,disini wisatawan akan diajak untuk ikut panen air niro dan mencicipi langsung air aren segar,selanjutnya akan mendapat edukasi tentang aren dan pembuatan minuman khas yaitunya niro talua(NITA), dan wisatawan akan diajak membuat gula aren dan gula semut sembari mendapatkan edukasinya.
3. Gula Tebu, disini wisatawan akan diajak untuk panen tebu secara tradisional dan nantinya akan dibawa ke tempat pengilingan dan dimasak sehingga akan terbentuklah gula tebu, sembari wistawan akan mendapat edukasidan sejarah tentang tebu di desa wista marapalam.
4. Halifa Farm,disini wisatawan akan mendapat edukasi tentang Kambing Etawa dan bermain dengan kambing,memerah susu kambing,memberi makan kambing dan pastinya akan mendapatkan dan merasakan segar dan sehatnya susu kambing setelah diperah.
6. Arabika cofe, wisatawan akan berkunjung ke kebun kopi dan akan mendapatkan edukasi kopu arabika, memetik buah kopi, menumbuk kopi,menjemur kopi,sampai merasakan membuat kopi itu sendiri.
7. Sanggar Seni Tabu Srumpun, di desa wisata marapalam ada sebuah sanggar seni yg sangat menunjang desa wisata marapalam,disini wisatawan akan ikut dalam lahitan tari tradiosional minagkabau.
Dilihat dari kondisi alam, Desa Wisata Marapalam merupakan salah satu spot yang sangat elok untuk memandang lepas ke arah Gunung Marapi, Gunung Sago, Gunung Bungsu, Danau Singkarak dan Perkampungan Adat . Desa ini juga terasa asri berkat areal perkebunan aren dan ladang produktif yang masih mewarnai hamper 90 persen areal desa Diantara perkebunan aren dan ladang tersebutlah berdiri sejumlah rumah yang sebagiannya difungsikan sebagai homestay. Saat ini Desa Wisata Marapalam telah memiliki 3 homestay. Jumlah homestay akan terus bertumbuh sebagai bukti kesadaran masyarakat untuk menjadikan rumah mereka sebagai salah satu sumber peningkatan ekonomi keluarga. Hal ini sekaligus membuktikan bahwa sadar wisata menjadi sebuah kesadaran yang semakin hari semakin merata dirasakan masyarakat. Memiliki lahan parkir yang cukup untuk menampung hingga 2000 pengunjung dilengkapi dengan rumah makan dan tempat untuk menikmati kuliner khas desa wisata marapalam. memiliki mushola sebagai sarana penunjang untuk melalukan peribadatan di lingkup desa wisata yang terintegrasi dengan destinasi utama desa wisata marapalam.
Berlokasi di Nagari Batubulek,Kabupaten Tanah Datar . Desa Wisata ini cukup mudah dicapai karena berada di pinggir jalan yang menghubungkan antara Batusangkar ke Sijunjung atau ke Payakumbuh. dan desa wisata marapalam juga aktif dalam kalender event 2 tahunan dengan judul 'Festival Sumpah Satie Bukik Marapalam'
https://www.fajarsumbar.com/2023/06/luar-biasa-festival-sumpah-sati-bukik.html
Desa wisata marapalam memiliki keunikan dimana adat istiadat minangkabau dijunjung tinggi,dimana dapat diliat dalam kehidupan sehari hari masyarakat mulai dari kelahiran, kehidupan harian sampai meninggal duiapun memiliki tradisinya sendiri contohnya turun mandi, baniro, bertani, ke surau (Sholat dan belajar agama) tradisi pitaruah adat, silek, randai, dan pada saat kematianpun ada tradisinya seperti maantan kafan, manujuah hari, 40 hari, 100 hari, dan semua itu berdasarkan ajaran islam karena merunut ke falsafah Adaik Basandi Syara-Syara Basandi Kitabullah, Syara Mangato-Adaik Mamakai, Syara Nan Kawi-Adaik Nan Lazim
1. Sasaran Silek Alang Babega dimana disana wisatawan akan melihat pertunjukan silek dan ikut dalam latihan silek serta tampil dalam penampilannya. Sasaran silek Alang Babega mengacu pada aliran Silek Lintau merupakan salah satu aliran kesenian silek tertua di minangkabau,dimana menjadi sebuah kesenian yang dicirikan dengan gerakan yang minimalis tetapi sangat mematikan pergerakan lawan.
2. Baniro adalah suatu aktifitas petani di desa wisata maralam mulai dari pengambilan aren sampai memasaknya dan menjadi gula aren,disini wisatawan akan diajak untuk ikut panen air niro dan mencicipi langsung air aren segar,selanjutnya akan mendapat edukasi tentang aren dan pembuatan minuman khas yaitunya niro talua(NITA), dan wisatawan akan diajak membuat gula aren dan gula semut sembari mendapatkan edukasinya.
3. Gula Tebu, disini wisatawan akan diajak untuk panen tebu secara tradisional dan nantinya akan dibawa ke tempat pengilingan dan dimasak sehingga akan terbentuklah gula tebu, sembari wistawan akan mendapat edukasidan sejarah tentang tebu di desa wista marapalam.
4. Halifa Farm,disini wisatawan akan mendapat edukasi tentang Kambing Etawa dan bermain dengan kambing,memerah susu kambing,memberi makan kambing dan pastinya akan mendapatkan dan merasakan segar dan sehatnya susu kambing setelah diperah.
6. Arabika cofe, wisatawan akan berkunjung ke kebun kopi dan akan mendapatkan edukasi kopu arabika, memetik buah kopi, menumbuk kopi,menjemur kopi,sampai merasakan membuat kopi itu sendiri.
7. Sanggar Seni Tabu Srumpun, di desa wisata marapalam ada sebuah sanggar seni yg sangat menunjang desa wisata marapalam,disini wisatawan akan ikut dalam lahitan tari tradiosional minagkabau.
8. Acara Adat menyesuaikan pada saat kehadiran wisatawan ( Turun Mandi, Gosok Aia Gosok Minyak untuk yang mau menikah, Resepsi pernikahan, Khatam Al-quran, upacara kematian, dll).