Atraksi Hutan Mangrove Bebatu Bais merupakan area yang memberikan pengunjung
pengalaman menikmati pemandangan matahari terbit (sunrise) dan terbenam (sunset),
suasana laut yang tenang, hutan mangrove yang lebat, suara kicau burung, serta kemungkinan
bertemu dengan bekantan dan monyet ekor panjang. Pada atraksi telah tersedia loket
pembelian tiket masuk dengan harga Rp5000,00 per orang pada hari kerja dan Rp10,000,00 per
orang pada akhir pekan. Terdapat jembatan, beberapa pondok, dan titik foto untuk wisatawan.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pengembangan Hutan Mangrove Bebatu Bais,
yaitu daya dukung (carrying capacity) yang menunjang keberlanjutan destinasi tersebut.
Pentingnya penghitungan carrying capacity pada atraksi berkaitan dengan keamanan dan
keselamatan pengunjung. Penghitungan perlu dilakukan agar menghindari kunjungan yang
melebihi kekuatan kayu pada jembatan dan pondok sehingga tidak terjadi kecelakaan berupa
robohnya infrastruktur tersebut yang membahayakan wisatawan. Penerapan carrying
capacity menjadikan pengelola memiliki referensi terhadap kondisi jembatan dan pondok,
sehingga pengelola dapat mengetahui waktu dan metode yang tepat untuk revitalisasi.
jembatan dan pondok sebagai bagian dari atraksi wisata Hutan Mangrove Bebatu Bais.
Penerapan sistem manajemen pengunjung dengan pengaturan jumlah pengunjung pada
waktu tertentu dapat memberikan kenyamanan bagi pengunjung dan ekosistem Hutan
Mangrove Bebatu Bais. Kunjungan yang melebihi kapasitas dapat mengurangi kenyamanan
pengunjung karena dinilai terlalu ramai dan tidak bisa menikmati alam sekitar. Satwa yang
menghuni Kawasan Hutan Mangrove Bebatu Bais dapat menjadi salah satu atraksi wisata
menarik bagi pengunjung. Aktivitas pengamatan satwa perlu didukung prosedur dan kode
etik yang tepat seperti larangan memberi makan, menyentuh atau menggendong untuk
antisipasi perubahan perilaku satwa-satwa tersebut.
Belum ada homestay