• Home
  • Peta Sebaran
  • Kategori
    • Rintisan
    • Berkembang
    • Maju
    • Mandiri
    • Semua Kategori
  • Produk Wisata
    • Atraksi
      • Wisata Alam (7,027)
      • Wisata Budaya (5,745)
      • Wisata Buatan (3,281)
    • Paket Wisata
    • Suvenir
  • Informasi
    • Berita
    • Event
    • Materi Bimtek
      • Bimtek Jadesta
      • Dewan Juri ADWI 2024
      • Tahapan Penilaian
      • Kategori DTW dan Digital
      • Kategori Amenitas
      • Kategori Kelembagaan dan Resiliensi
    • Direktori
    • Pertanyaan dan Jawaban
    • Video 50 Besar ADWI 2021
    • Video 50 Besar ADWI 2022
    • Video 75 Besar ADWI 2023
    • Video 50 Besar ADWI 2024
  • Forum
    • ADWI 2024
    • ADWI 2023
    • ADWI 2022
    • ADWI 2021
    • Forum Jadesta
Login Daftar

Desa Wisata Lapeo,Baqbatoa Beach 50 Besar ADWI 2024

Lapeo, Campalagian, Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat
  • Profil
  • Fasilitas
  • Video
  • Atraksi
  • Homestay
  • Paket Wisata
  • Suvenir

Narasi Profil Desa Wisata Lapeo

  1. Desa Lapeo,

Merupakan salahsatu desa yang terletak di Kecamatan Campalagian, Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat. Desa dengan luas 2.192 Hektar dan terdiri tiga dusun yakni Dusun Lapeo, Dusun Para?baya dan Dusun Baqbatoa.

Secara geografis, Desa Lapeo berbatasan dengan Desa Kenje di utara, Desa Laliko di Selatan, Desa Suruang di Barat dan Selat Makassar/Teluk Mandar di sebelah Timur

  1. Dinamakan Desa Lapeo karena dahulu terdapat seorang nelayan yang kehilangan arah di hutan dan terdampar di pantai, kemudian sang nelayan pun beristirahat dibawah pohon. Hasil melaut berupa ikan yang ditangkap ditambatkannya pada dahan pohon tepat di atas tempat ia beristirahat. Ikan yang ditambatkannya tadi tertiup angina laut sehingga berayun-ayun, yang dalam bahasa mandar disebut Tipiopio, seketika sang nelayan tadi berfikir bahwa tempat yang ditempatinya sekarang ini lebih baik dinamakan Lapio (dari kata Tipio) dan hingga perkembangannya akhirnya berubah menjadi nama Desa Lapeo.
  2. Seiring berjalannya waktu dan pergantian kepala desa, desa lapeo semakin berkembang menjadi lebih tertata dan terarah, dimana semua unsur masyarakat dan lembaga berkolaborasi dalam memajukan desa. Hal ini dibuktikan dengan potensi yang sangat besar baik dibidang sumberdaya manusia maupun sumberdaya alam yang cukup potensial dalam mendorong perkembangan ekonomi desa.
  3. Berdasarkan data tahun 2020, jumlah penduduk di Desa Lapeo tercatat 3.330 jiwa dari 944 kartu keluarga. Adapun lokasi desa yang berada antara kawasan pesisir pantai dan hutan, maka ragam mata pencaharian masyarakatnya didominasi oleh nelayan dan petani, selain itu adapula pedagang, buruh, PNS/Guru, dan wiraswasta. 

Nelayan sebagai mata pencaharian masyarakat disini, didukung oleh kondisi area tambak yang luas dan sistem irigasi air laut (petabung) yang cukup tertata, memungkinkan hasil tambak seperti ikan bandeng, ikan nila, ikan mujair dan udang dapat dibudidaya dengan baik. Lahan pertanian yang cukup tersedia pun dimanfaatkan masyarakat untuk bertani seperti kelapa, kakao, tebu, jagung, pisang, dan singkong.

  1. Perkembangan perekonomian desa di dukung potensi alam yang melimpah dari hasil laut dan pertanian; industry rumahan seperti kopra, minyak kelapa, abon ikan; makanan tradisional seperti putu, apang, quiqui, binte dan bau peapi. Adapun Produk unggulan di desa Lapeo yakni dari home industry seperti abon ikan dan pupu, hasil laut seperti ikan asin dan ikan bandeng, dan hasil tani berupa kelapa dan kakao.
  2. Desa Lapeo dikenal dengan wisata religi yang sangat populer bahkan keluar daerah yakni Mesjid Nurut Taubah  KH. Muhammad Tahir Imam Lapeo atau biasanya dikenal dengan Masigi (Masjid) Lapeo. Masjid ini didirikan oleh seorang Ulama besar dari mandar bernama KH. Muhammad Tahir yang sejak dulu telah melakukan syiar Islam banyak daerah, bahkan pernah sampai ke Turki dan Mekkah. Selain itu, banyak kisah-kisah menakjubkan semasa hidup beliau yang disebut karomah, kemudian dimana diabadikan dalam sebuah buku berjudul ?74 Karomah Imam Lapeo?. Salahsatu karomah Imam Lapeo yakni pernah melaksanakan salat Jumat di tiga tempat berbeda dalam satu waktu. Para wisatawan mengunjungi masjid ini biasanya datang berziarah ke makam beliau yang berada di komplek masjid lapeo, ada pula alquran raksasa, bedug besar, serta toko yang menyediakan mercandise berupa kaos, buku, dan foto imam lapeo yang berada tepat didepan masjid. 
  3. Selain wisata religi, desa lapeo dikenal dengan wisata baharinya yakni pantai Baqbatoa Lapeo. Dinamakan Pantai Baqbatoa karena berada di dusun Baqbatoa, dan nama Baqbatoa sendiri berasal dari penggalan kata dari Bahasa mandar yakni Baqba dan Matoa yang ketika digabung berarti Gerbang Tua yang dulunya pernah berdiri disalahsatu jalan desa.

Arah menuju pantai ini pun sangat mudah yakni dari jalan poros majene desa lapeo, pas didepan SMAN 1 Campalagian kemudian berbebelok ke arah timur dan lurus terus hingga mencapai pantai. Sepanjang jalan akan melewati jejeran perumahan warga dan tambak yang menjadi tempat budidaya ikan bandeng dan udang. Selain itu terdapat pula pohon kelapa dan bakau, aktivitas nelayan, jejeran perahu nelayan, serta dibagian utara pantai baqbatoa banyak warga yang datang untuk pemancing.

  1. Pantai Baqbatoa sering dimanfaatkan sebagai lokasi liburan warga local ketika weekend, selain itu bisa pula menjadi camp area, bola pantai, dan penyewaan naik perahu nelayan untuk berkeliling melihat keindahan pantai baqbatoa. 

Bahkan ada telah dilaksanakan event tahunan di pantai ini yakni Lapeo Bahari Festival (LBF), dimana banyak kegiatan menarik seperti lomba ecobrick, penampilan musik tradisional, bersih pantai, edukasi kebaharian, penanaman mangrove dan banyak lagi. Selain untuk mendukung aksi kepedulian lingkungan, juga sebagai moment meningkatkan daya tarik wisatawan di desa lapeo khususnya di Pantai Baqbatoa.

  1. Hubungan yang baik antara pemerintah desa dan masyarakatnya, dalam hal ini masih tertanamnya budaya gotong royong, kemampuan berlayar dan budidaya perairan, bertani, sumberdaya manusia dengan usia produktif, kader kesehatan seperti dokter dan bidan, dan adapula kelembagaan desa, organisasi, komunitas, dan kelompok keagamaan.
  2. Semua bersatu padu dalam mewujudkan pembangunan desa yang lebih baik. 
  3. Inovatif dan Kolaboratif, menuju perubahan kemajuan desa. Lapeo Paindo

Mesjid Nuruttaubah Berada di Desa lapeo,Kecamatan Campalagian,Polewali Mandar(Polman),Sulawesi Barat,lokasinya Berada di ruas jalur Trans Sulawesi Barat Membuat mesjid ini tidak pernah sepi dari pengunjung dan peziarah dari berbagi daerah untuk singgah Menunaikan Shalat maupun mengunjungi makam Imam Lapeo yang berada di komplek Mesjid.

Bagi Masyarakat Mandar,Sosok KH.Muhammad Tahir Atau yang lebih dikenal dengan nama Imam Lapeo Merupakan Ulama yg mengembangkan Syariat Islam di wilayah tanah mandar Sekaligus menjadi Imam Pertama Yg mendirikan Mesjid   di Lapeo.di mesjid Ini Setiap Tahun Menyelenggarakan Tardisi Kuda Menari Disetiap Memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW.Selain Itu Juga Mesjid Ini Kerap Memperingati Haull Imam Lapeo dan memperingati Hari Hari Besar Islam Seperti Tahun baru Islam Dsbg.

selain Itu desa Lapeo Juga Memiliki Wisata Bahari ,Yaitu Pantai babatoa .Pantai babatoa Merupakan Pantai Yg Berada di dusun babatoa desa lapeo Yg memiliki Jarak  Kuarang Lebih 1 km,Dri Jalan Nasional. Garis Pantainya Panjang Dan Keadaan Perairan Tenang Di Musim barat menjadi daya tarik tersendiri untuk dijaddikan tujuan wisata keluarga dikahir pekan.Pantai lapeo mudah di kases  dri depan SMA 1 Campalagian dapet mengambil alur  ke arah pesisir ,Pantai Ini memiliki Daya Tarik Tersendiri dimana pengunjung Dapat Menikmati Kuliner Khas Mandar,Minum Es Kelapa Muda bermain BolaPantai ,Volli Pantai,selain itu Pengunjung Juga Dapat Menikmati antraksi Wisata seperti Berkuda,Naik Peerahu,banana Boot,Snorklin,camping,Menanam Magrove dst.

Mesjid tidak pernah sepi dari pengunjung dan peziarah dari berbagi daerah untuk singgah Menunaikan Shalat maupun mengunjungi makam Wali Imam Lapeo yang berada di komplek Mesjid Nuruttaubah Lapeo,Termasuk Bapak Mentri (EKRAF) Sandiaga Salahuddin Uno.

Bagi Masyarakat Mandar,Sosok KH.Muhammad Tahir Atau yang lebih dikenal dengan nama Imam Lapeo Merupakan Ulama yg mengembangkan Syariat Islam di wilayah tanah mandar Sekaligus menjadi Imam Pertama Yg mendirikan Mesjid   di Lapeo.di mesjid Ini Setiap Tahun Menyelenggarakan Tardisi Kuda Menari Disetiap Memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW.Selain Itu Juga Mesjid Ini Kerap Memperingati Haull Imam Lapeo dan memperingati Hari Hari Besar Islam Seperti Tahun baru Islam Dsbg.

selain Itu desa Lapeo Juga Memiliki Wisata Bahari ,Yaitu Pantai babatoa .Pantai babatoa Merupakan Pantai Yg Berada di dusun babatoa desa lapeo Yg memiliki Jarak  Kuarang Lebih 1 km,Dri Jalan Nasional. Garis Pantainya Panjang Dan Keadaan Perairan Tenang Di Musim barat menjadi daya tarik tersendiri untuk dijaddikan tujuan wisata keluarga dikahir pekan.Pantai lapeo mudah di kases  dri depan SMA 1 Campalagian dapet mengambil alur  ke arah pesisir ,Pantai Ini memiliki Daya Tarik Tersendiri dimana pengunjung Dapat Menikmati Kuliner Khas Mandar,Minum Es Kelapa Muda bermain BolaPantai ,Volli Pantai,selain itu Pengunjung Juga Dapat Menikmati antraksi Wisata seperti Berkuda,Naik Peerahu,banana Boot,Snorklin,camping,Menanam Magrove dst.

Wisatawan Dapat mengunjungi Desa Lapeo Karna Di Desa Ini Setiap Tahun Mengadakan Festival 1 Sampai 3 kali Dalam SetahunDi Pantai Babatoa,Selain Itu Juga ada Wisata Religi Yang Setiap Akhir Pekan Menerima Kunjungan Ratusan Orang Untuk ziarah Di Makam Imam Lapeo,dan Pengunjung Dapat Menikmati Kuliner Khas Mandar,Minum Es Kelapa Muda bermain BolaPantai ,Volli Pantai,selain itu Pengunjung Juga Dapat Menikmati antraksi Wisata seperti Berkuda,Naik Peerahu,banana Boot,Snorklin,camping,Menanam Magrove Dst.

Fasilitas

  • Areal Parkir
  • Balai Pertemuan
  • Cafetaria
  • Kamar Mandi Umum
  • Kios Souvenir
  • Kuliner
  • Outbound
  • Selfie Area
  • Spot Foto
  • Tempat makan

Video


Sejarah Mesjid

Perahu Hias

Parade Mobil Offroad

Atraksi Wisata

Wisata Budaya

Lomba Perahu Katinting

Rp 7
Wisata Budaya

Tarian Pallake

Rp 5,000
Wisata Budaya

Pembuatan Perahu

Rp 107
Wisata Buatan

Banana Boot

Rp 10
Wisata Alam

Perahu Hias

-
Wisata Alam

Lomba Perahu Sandeq (layar)

-
Wisata Alam

Berkuda

Rp 10
Wisata Budaya

Ziarah Boyang Kayyang

Rp 200,000
Wisata Alam

Volli Pantai

Rp 10,000
Wisata Alam

Permainan Tradisional Ma Gasing

-
Wisata Alam

Ziarah Makam Imam Lapeo

Rp 5,000
Wisata Alam

Bola Pantai

Rp 20,000
Wisata Alam

Parade Mobil OFroad

Rp 20
Wisata Budaya

(Malluas), Tradisi Nelayan Setempat Setahun Sekali

Rp 10

Kamar Homestay

Homestay

Rp 250,000

Kamar Mandi Umum

Rp 5,000

Toilet

Rp 5,000

Paket Wisata

Paket Wisata

Masjid Nuruttaubah KH. Muhammad Thahir Imam Lapeo

Rp 250,000

Asbak

-
Paket Wisata

Kue Putu

-
Paket Wisata

Kue Kui-Kui

-
Paket Wisata

Buku Jejak Wali Nusantara

Rp 50
Paket Wisata

-
Paket Wisata

Ikan Masak Khas Suku Mandar

Rp 25,000
Paket Wisata

Banana boot

Rp 10,000
Paket Wisata

Berkuda

Rp 20,000
Paket Wisata

Volli Pantai

Rp 5,000
Paket Wisata

Festival Setiap Tahun

Rp 5,000
Paket Wisata

Trdisi malluas

Rp 5,000
Paket Wisata

Galeri

Rp 5,000
Paket Wisata

Pembuatan Perahu

Rp 5,000
Paket Wisata

Home stay

Rp 100,000
Paket Wisata

Pupu

Rp 10,000
Paket Wisata

Berkuda Totamma

Rp 51,000

Suvenir

Suvenir

abon Ikan Marlin

Rp 25,000
Suvenir

Pupu'

Rp 50,000
Suvenir

Minyak Mandar

-
Suvenir

Kopra

-
Suvenir

Paket Wisata

Rp 25,000
Terverifikasi

QRCode Desa Wisata


ID Desa Wisata: #58137

Riwayat ADWI

ADWIPeringkat
2021-
2022-
2023500 Besar
202450 Besar

Kategori Desa Wisata

Berkembang

Riwayat Klasifikasi

TanggalKlasifikasi
04-03-2023Maju
02-03-2023Maju
26-02-2023Maju
25-02-2023Maju
25-02-2023Maju
03-11-2022Maju

Lokasi Desa Wisata

Alamat: Jl. Trans Sulawesi Desa Lapeo Kecamatan Campalagian Kabupaten Polewali Mandar
Buka di Google Maps

Contact Person Wahyudi

  • 085255644118
  • lapeopaindo@gmail.com
  • http://s.id/wisatalapeo lapeo.website.des.id
  • Pemdes Lapeo
  • desawisata_lapeo

Bagikan Desa Wisata

  • Share
  • Tweet

Desa Wisata di Sekitar

Rintisan

Desa Wisata Laliko (2.06 km)

Kabupaten Polewali Mandar
Berkembang

Desa Wisata Desa Wisata Laliko (6.61 km)

Kabupaten Polewali Mandar


Jejaring Desa Wisata

Desa Wisata

  • Rintisan
  • Berkembang
  • Maju
  • Mandiri
  • Pencarian Desa Wisata
  • Wisata Alam
  • Wisata Budaya
  • Wisata Buatan
  • Pencarian Atraksi

Hubungi Kami

0812-1000-2190
info@jadesta.com
KEMENTERIAN PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA
© 2025
  • Close X