Desa Wisata Lamajang
Desa wisata adalah komunitas atau masyarakat yang terdiri dari para penduduk suatu wilayah terbatas yang bisa saling berinteraksi secara langsung dibawah sebuah pengelolaan dan memiliki kepedulian serta kesadaran untuk berperan bersama dengan menyesuaikan keterampilan individual berbeda. Desa wisata dibentuk untuk memberdayakan masyarakat agar dapat berperan sebagai pelaku langsung dalam upaya meningkatkan kesiapan dan kepedulian kami dalam menyikapi potensi pariwisata atau lokasi daya tarik wisata diwilayah masing-masing desa.
Selain itu tujuan dari pembentukan desa wisata ini adalah untuk meningkatkan posisi dan peran masyarakat sebagai pelaku penting dalam pembangunan sektor pariwisata dan dapat bersinergi dan bermitra dengan pemangku kepentingan terkait dalam meningkatkan kualitas perkembangan kepariwisataan di daerah membangun dan menumbuhkan sikap dukungan positif dari masyarakat desa sebagai tuan rumah melalui perwujudan nilai-nilai sapta pesona bagi tumbuh.
Di Desa Lamajang sendiri memiliki berbagai potensial yang dapat mendukung kegiatan serta daya tarik pengunjung. Seperti dari segi lokasi, kebudayaan dan kesenian yang ada, dan juga fasiltas-fasilitas lain yang nantinya akan kami kelola semaksimal mungkin untuk program Desa Wisata. Konsep atau ide desa wisata menjadi ujung tombak pembeda antara wisata lain di daerah lain. Pembentukan konsep desa wisata ini dapat semakin tajam jika dipadukan dengan pemetaan wilayah yang dilakukan di awal.
Desa Wisata sangatlah ramai diperbincangkan pada akhir-akhir ini. Hal itu didukung dengan kebijakan yang dikeluarkan baik dari skala nasional hingga regional. Pada skala nasional,
Berdasarkan gambar diatas, dapat dilihat bahwa kedepan konsep pengembangan desa wisata dapat lebih terfokus dengan berbagai opsi dan menjadi salah satu prioritas penggunaan desa pada tahun 2021 berdasarkan SDG’s Desa yang dibuat oleh Kemendes PDTT
Lalu merujuk pada visi Kemenparekraf untuk mewujudkan pariwisata dan ekonomi kreatif Indonesia yang maju berdaya saing, berkelanjutan serta mengedepankan kearifan lokal dalam mewujudkan Indonesia yang maju yang berdaulat, mandiri dan berkeperibadian berlandaskan gotong royong. Potensi penduduk di wilayah pedesaan dengan karakter kehidupan yang khas dan terbangun dari budaya yang hidup dalam masyarakat lintas generasi juga merupakan potensi dan kekuatan dalam kerangka pengembangan daya tarik wisata. Potensi daya tarik yang sebagian besar ada di daerah perdesaan apabila mampu dikelola melalui pendekatan pembangunan kepariwisataan berkelanjutan secara terpadu dan berkelanjutan, sangat dimungkinkan dapat memberi nilai tambah tidak saja dari aspek ekologis, edukatif, dan aspek sosial budaya, tetapi juga nilai tambah dari aspek rekreatif dan aspek ekonomis yang bermanfaat bagi kesejahteraan bangsa, sekaligus meminimalisir tingkat kemiskinan dan kesenjangan pembangunan di perdesaan.
Comumnity Based Tourism atau CBT merupakan sebuah konsep dimana pemberdayaan suatu destinasi memanfaatkan penduduk lokal dalam pengembangannya. Secara sederhana CBT dapat diartikan suatu pariwisata berkelanjutan yang dikelola oleh, dari dan untuk masyarakat yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup penduduk lokal serta menjaga kelestarian budaya, diantaranya dalam tahap perencanaan, pengelolaan dan pemberian masukan dalam mengembangkan suatu destinasi wisata. Tiga kegiatan pariwisata yang mendukung konsep CBT yaitu penjelajah (adventure travel), wisata budaya (cultural tourism), dan ekowisata (ecotourism).
Menindaklanjuti Undang undang No. 32 Tahun 2004, dan dalam rangka mempersiapkan otonomi desa menjadi desa yang mandiri maka suatu desa harus dapat mengembangkan potensi dan kelestarian alam yang ada di desa. Oleh karena itu perlu di sadari bahwa keberhasilan desa adalah merupakan partisipasi dari masyarakat dan langsung akan di rasakan oleh masyarakat. Maka potensi dan kekayaan alam dan budaya yang ada di desa sangat perlu dilestarikan dan dikembangkan. Berangkat dari potensi alam dan budaya yang ada di desa sangat perlu dilestarikan dan dikembangkan. Berangkat dari potensi alam dan budaya yang ada di desa, di antaranya yaitu Situs Rumah Adat Cikondang, Curug Cisada Windu, dan lain-lain. Begitu juga dengan potensi keseniannya yang ada di Desa Lamajang itu sendiri, di antaranya yaitu Tarawangsa, Calung, Beluk, Singa Depok, Pencak Silat, Dogdog, Kacapi Suling, Karinding, dan lain-lain
Ada pula tradisi yang masih dilestarikan khusunya oleh masyarakat Kampung Cikondang yang berada di area Desa Lamajang sebagai warisan leluhurnya dan telah dilaksanakan sejak ratusan tahun yang lalu, di antaranya prosesi upacara adat Wuku Taun, Hajat Lembur, Hajat Solokan, Hajat Cai Hulu Wotan/Hajat Air Bersih.
Belum ada atraksi
Belum ada homestay