Desa Wisata Kubu Gadang
“Jadikan Kubu Gadang kampung halaman anda di Sumatera Barat.”
Desa Wisata Kubu Gadang berlokasi di Kelurahan Ekor Lubuk, Kota PadangPadang Panjang. Dari aspek aksesibilitas, Desa Wisata ini cukup mudah dicapai karena berada di pinggir jalan yang menghubungkan antara Solok ke Bukittingi atau ke Padang Panjang. Desa wisata yang sudah memegang sertifikasi sebagai Desa Wisata berkelanjutan dari kementrian Pariwisata dan ekonomi Kreatif RI ini terkenal karena kreatifitas para penggeraknya. Para penggerak tersebut meramu desa mereka menjaadi sebuah desa penuh dengan sentuhan inovasi dalam bentuk komodifikasi tradisi-tradisi Minang. Hal ini terlihat dari sajian paket wisata yang biasa ditawarkan kepada wisatawan, baik berupa kesenian, kuliner hingga permainan tradisional yang berbalut edukasi. Kreatifitas juga tampak pada penataan areal dan berbagai fasilitas secara estetik sebagai ciri khas Desa Wisata Kubu Gadang.
Dilihat dari kondisi alam, Desa Wisata Kubu Gadang merupakan salah satu spot yang sangat elok untuk memandang lepas ke arah Gunung Marapi. Desa ini juga terasa asri berkat areal persawahan dan ladang produktif yang masih mewarnai 70 persen areal desa.
Diantara persawahan tersebutlah berdiri sejumlah rumah yang sebagiannya difungsikan sebagai homestay. Saat ini Desa Wisata Kubu Gadang telah memiliki 20 homestay. Jumlah homestay terus bertumbuh sebagai bukti kesadaran masyarakat untuk menjadikan rumah mereka sebagai salah satu sumber peningkatan ekonomi keluarga. Hal ini sekaligus membuktikan bahwa sadar wisata menjadi sebuah kesadaran yang semakin hari semakin merata dirasakan masyarakat. Sejak berdiri sebagai Desa Wisata pada 2014 lalu, hingga kini homestay-homestay di Kubu Gadang makin menyempurnakan fasilitas dan pelayanan oleh pengelolanya. Buah dari penyempurnaan itu, akhirnya pada tahun 2021, homestay-homestay yang ada di Desa Wisata Kubu Gadang berhasil memperoleh sertifikat CHSE dengan nomor sertifikat CHSE03792/2021.
Fasilitas lain yang menjadi icon Kubu Gadang adalah lapangan tempat dilaksanakannya berbagai kegiatan. Di sekitar lapangan terdapat gazebo-gazebo tempat wisatawan bernaung dan beristirahat sembari memandang ke areal sawah, sebuah dangau tempat dilaksanakannya kegiatan diskusi, panggung pertunjukan dengan kelengkapan soundsystemnya, areal sawah tempat pelaksanaan paket menangkap ikan dan silek lanyah, pondok-pondok penjualan makanan tradisional, toilet, posko tiket dan penjagaan, area parkir, serta sebuah cafe bernuansa tradisional.
Keberadaan lapangan ini sangat menunjang sejumlah iven lokal hingga internasional. terbaru, di akhir 2022 lalu, di lapangan tersebut digelar Festival temu Penyair Asia Tenggara. Para peserta ajang ini datang dari sejumlah negara tetangga. Tidak hanya sebagai sebuah acara yang mempertemukan para sastrawan, Temu Penyair Asia Tenggara yang sudah kedua kalinya di gelar di Desa Wisata Kubu Gadang juga menjadi bukti bahwa desa ini sangat siap dalam penyelenggaraan iven. Sejumlah iven, seperti halnya Temu Penyair Asia Tenggara dilaksanakan lebih dari satu hari. Dengan demikian panitia serta peeserta membutuhkan homestay yang ada di Kubu Gadang sebagai penginapan mereka.
Sejak awalnya, Desa Wisata Kubu Gadang berdiri dengan swadaya masyarakat. Sejumlah fasilitas juga dibangun dan dirawat semangat gotong royong. Keberhasilan pengelola dalam menggalang kekuatan masyarakat tidak lepas dari dukungan Niniak Mamak (pemimpin adat). Dukungan tersebut lahir karena para Niniak Mamak juga merasakan dampak positif lahirnya Desa Wisata Kubu Gadang. Dampak ekonomi maupun sosial perlahan membangkitkan kesadaran semua pihak akan makna mendasar dari berdirinya sebuah desa wisata. Dampak ekonomi, misalnya, selain dari pendapatan lewat homestay juga lewat sajian kuliner, kerajinan, kesenian, hingga pengelolaan sejumlah kegiatan yang dipesan para wisatawan lewat paket-paket wisata yang disediakan.
Dampak sosial berkenaan dengan pembinaan generasi muda. Salah satu contohnya adalah dengan semakin gandrungnya generasi muda mempelajari kembali tradisi warisan nenek moyang mereka seperti silek. Silek lanyah atau bersilat dalam lumpur adalah sajian pertunjukan khas di desa wisata Kubu Gadang. Silek ini adalah pengembangan dari silek tuo Gunuang yang dulunya diciptakan oleh maestro Silat Indonesia Inyiak Upiak Palatiang pada tahun 1915. Awalnya ketika diperkenalkan sebagai bentuk kesenian, Silek tuo Gunuang, sangat diminati oleh anak-anak muda, pada era 1960-an. Seiring dengan perkembangan zaman, peminat semakin berkurang. Angku Datuak Sati, salah seorang Niniak Mamak di Desa Wisata Kubu Gadang yang juga merupakan satu murid Inyiak Upiak Palatiang lalu bersepakat dengan para penggerak Desa Wisata Kubu Gadang pada tahun 2015 untuk menjadikan Silek Tuo Gunuang sebagai atraksi bagi para wisatawan. Agar lebih menarik, wahana bersilat dipindahkan dari tanah kering ke dalam lumpur. ramuan ini berhasil meningkatkan minat wisatawan, dan semakin populer berkat sokongan dari para fotografer Sumbar yang memotret setiap kali pertunjukan ini digelar. Hasilnya, murid Angku Sati yang semula hanya 4 orang, kemudian bertambah pesat menjadi 20 orang. Meski jumlah ini mengalami fluktuasi karena sebagian pandeka (pendekar) harus menjalani pendidikan di luar Kota Padang Panjang, tetapi tetap membuktikan bahwa antusiasme terhadap silek kembali hidup di Desa Wisata Kubu Gadang.
Bentuk Kreatifitas dalam bidang seni pertunjukan lainnya adalah Randai drama tradisional Minangkabau. Randai yang identik dengan legaran mengalami sentuhan modifikasi hingga menjadi bentuk pertunjukan yang lebih menonjolkan aspek drama dan pemeranannya. Tidak hanya sebagai hiburan, selayaknya randai, randai drama Kubu Gadang juga merupakan corong pendidikan moral. Sebab semua kisah yang dihadirkan memuat ajaran tentang budi, malu, susila dan pendidikan karakter.
Baik Silek Lanyah maupun Randai Drama Kubu Gadang telah banyak diteliti oleh para akademisi. Diantaranya para akademisi dari Institut Seni Indonesia Padang Panjang, Universitas Andalas, Universitas Negeri Padang, serta Universitas Bung Hatta (link terlampir*).
Desa Wisata Kubu Gadang juga sudah menjadi salah satu Desa Wisata Agro yang ditetapkan oleh Dinas Pariwisata Provinsi Sumatera Barat pada tahun 2022. Penetapan ini berdasarkan kemampuan Kubu gadang dalam mempertahankan areal pertanian ditengah pesatnya pembangunan di Kota padang Panjang. Selain areal pertaniannya, kekuatan agrowisata Desa Kubu gadang juga berkat kreatifitas para petaninya. Adalah Angku Datuak Kinali, salah seorang petani yang berhasil membibitkan padi hitam. Mengenal varietas ini dan mendengarkan bagaimana Angku Datuak Kinali bereksperimen dan memperjuangkan sertifikasi bibitnya menjaadi salah satu bagian dari aktifitas dalam paket wisata Agro Kubu Gadang.
Penggerak Desa Wisata Kubu Gadnag memperhatikan banyak aspek untuk mewujudkan kreatifitas mereka. Termasuk dalam hal berpakaian. Pada berbagai agenda kunjungan wisatawan, para perempuan yang terlibat dalam pelayanan terhadap pengunjung tersebut mengenakan pakaian khas yang disebut "baju saisuak" atau "baju kuno". Istilah ini tidak hanya merujuk pada model atau desain pakaian yang bercirikan bordiran dan payet, tetapi juga usia pakaian itu sendiri. Rata-rata baju saisuak berusia tua karena memang merupakan baju warisan dari para nenek kepada cucu mereka yang kini menjadi penggerak Desa Wisata Kubu Gadang.
Aspek kuliner tidak lepas dari sentuhan kreatifitas. Makanan yang disajikan memang sudah umum sebagai makanan asli Minang. Namun, cara dan tempat penyajiannya dimodifikasi agar membuat para wisatawan memang benar-benar mendapatkan nuansa kesilaman. Parap penjual makanan tradisional yang mengenakan baju saisuak, menjejerkan dagangan mereka di pondok-pondok bambu beratap ijuk. Alat makan dan minum juga dibuat se tradisional mungkin seperti singgan sebagai tempat makanan dan sayak atau tempurung sebagai pengganti gelas minum. Tentu saja kreatifitas ini tetap memperhatikan aspek higienitas agar para tamu tetap dapat menikmati hidangan tanpa was-was terhadap kesehatan mereka.
Dengan perkembangannya yang pesat, Desa Wisata Kubu Gadang kerap dijadikan sebagai tempat belajar bagi sejumlah pengelola Desa Wisata lainnya di dalam maupun luar Sumatera Barat. Kegiatan pelatihan dan study tiru yang difasilitasi oleh Dinas Pariwisata Provinsi maupun Dinas Pariwisata Kabupaten/Kota juga menjadi bagian dari paket aktifitas di Desa Wisata Kubu Gadang.
Pengelolaan Desa Wisata Kubu Gadang, sesuai dengan perkembangan yang ada dirasa tidak cukup hanya bernaung di bawah Kelompok Sadar Wisata saja. Untuk sektor pembiayaan, saat ini telah berdiri Koperasi Desa Wisata Kubu Gadang. Pada prinsipnya, koperasi ini adalah tempat pengumpulan dana masyarakat dalam menunjang pembangunan berbagai fasilitas kepariwisataan di Desa Wisata Kubu gadang.
Sejalan dengan pertumbuhaan dan popularitas Desa Wisata Kubu Gadang, pionir pendiri desa wisata ini juga didapuk berbagai penghargaan. Yuliza Zen sebagai local champion telah memperoleh sejumlah prestasi dan sertifikasi seperti :
Yuliza Zen, Angku Sati, Angku Datuak Kinali bahkan telah menjadi bagian dari ikonitas Kubu Gadang. Para wisatawan yang berkunjung tidak hanya ingin menyaksikan keasrian desa atau menonton kesenian dan mencicipi hidangan tradisional saja tetapi juga ingin bertemu dengan tokoh-tokoh ini. Artinya Desa Wisata Kubu Gadang juga telah menjelma menjadi Desa yang menjadikan manusianya sebagai bagian dari daya tarik. Mendengar kisah, mendapatkan inspirasi dan menyaksikan langsung bagaimana local champion menggerakkan Kubu Gadang adalah bagian dari paket wisata yang ditawarkan Desa Wisata Kubu Gadang.
berikut adalah Paket Wisata yang disediakan oleh Desa Wisata Kubu Gadang:
2. Wisata Edukasi
3. Family Gathering in Kubu Gadang
5. Paket Studio Alam
6. One day Tour in Kubu Gadang sampai dengan One Month In Kubu Gadang
7. Paket Kolaborasi dengan berbagai desa wisata sekitar Kubu Gadang
8. Paket Event dan Pelatihan di Desa Wisata Kubu Gadang
Dengan eksistensi yang terus dijaga dengan komitmen dan konsisten yang ada, maka Desa Wisata Kubu Gadang akhirnya menjadi perhatian pemerintah baik Kota, Provinsi bahkan Kementerian.
Melalui pengelolaan yang berkelanjutan oleh seluruh stake holeder dan kelembagaan di desa Wisata Kubu gadang maka Masyarakat memulai dengan manajemen Koperasi Syariah Desa dan Pokdarwis,bersinergi untuk mengelola Desa wisata kubu Gadang kearah yang lebih Baik lagi,Pengelolaan tersebut membuahkan hasil seperti tersertifikasinya homestay Desa wisata kubu gadang, SDM pokdarwis yang tersertikasi BNSP dan pencapaian prestasi Desa wisata Kubu gadang itu Sendiri,Diantaranya :
Prestasi Kelompok Sadar Wisata (POKDARWIS) Kubu Gadang dan Desa Wisata
Riwayat Pemberdayaan dan Narasumber Kepariwisataan
Dengan berbagai track record tersebut maka Desa Wisata Kubu Gadang menjadi salah satu Desa Wisata yang banyak diteliti oleh pihak akademisi dan dituangkan dalam bentuk tulisan.
dan Kubu Gadang diliput di berbagai media sosial