Kampung Tugu adalah sebuah kawasan bersejarah yang terletak di Jakarta Utara, dikenal sebagai permukiman keturunan Portugis tertua di Indonesia. Didirikan pada abad ke-17 oleh para budak Kristen asal Malaka yang dibebaskan oleh VOC, mereka kemudian menetap di wilayah ini dan membentuk komunitas unik yang dikenal sebagai Orang Tugu. Jejak sejarah ini masih hidup hingga kini melalui budaya, arsitektur, dan tradisi yang diwariskan secara turun-temurun.
Selama lebih dari tiga abad, Kampung Tugu telah menjadi pusat warisan budaya yang langka di tengah arus modernisasi Jakarta. Keberadaan Gereja Tugu yang berdiri sejak 1747, musik Keroncong Tugu, serta tradisi Rabo-Rabo dan Mandi-Mandi, menjadi simbol kuat dari identitas dan ketahanan budaya komunitas ini.
Kampung Tugu bukan hanya saksi bisu sejarah kolonial, tetapi juga menjadi contoh hidup tentang harmoni lintas budaya yang tumbuh dan bertahan dalam lingkungan lokal yang hangat dan bersahaja.
Keunggulan dan Keunikan Kampung Tugu
Kampung Tugu merupakan salah satu kawasan bersejarah di Jakarta yang memiliki keunggulan dan keunikan tersendiri. Salah satu bangunan cagar budaya yang menjadi simbol kawasan ini adalah Gereja Tugu beserta lonceng gereja yang telah berdiri kokoh sejak tahun 1747, mencerminkan nilai sejarah dan warisan arsitektur kolonial yang masih terjaga.
Budaya lokal masih hidup dan dilestarikan hingga kini, seperti Musik Keroncong Tugu yang merupakan perpaduan budaya Portugis dan lokal, serta Tarian Noni Tugu yang mencerminkan akulturasi budaya yang unik.
Dalam hal adat istiadat, masyarakat Kampung Tugu masih melestarikan Tradisi Rabo-Rabo, yakni berkunjung ke rumah-rumah warga sambil bernyanyi keroncong untuk mempererat tali silaturahmi, serta Tradisi Mandi-Mandi yang mengandung makna pembersihan diri secara simbolis menjelang pergantian tahun.
Keunikan lainnya adalah keberadaan pemakaman orang Tugu yang terletak di samping gedung gereja, menjadi saksi bisu jejak leluhur keturunan Portugis yang menetap di kawasan ini sejak ratusan tahun lalu.
Dari sisi kuliner, Kampung Tugu juga memiliki makanan khas yang tidak dapat ditemukan di tempat lain, seperti Kue Pisang Udang, Pindang Srani, dan Gado-Gado Siram, yang menjadi warisan kuliner turun-temurun.
Seluruh kekayaan budaya, sejarah, dan tradisi ini terus dilestarikan oleh masyarakat keturunan Tugu yang hingga kini masih menetap dan menjaga nilai-nilai luhur warisan leluhur mereka. Kampung Tugu bukan hanya sekadar tempat tinggal, melainkan juga pusat kebudayaan yang hidup dan berkembang di tengah modernitas kota Jakarta.
Jika Anda ingin merasakan perpaduan sejarah, budaya, dan kuliner khas yang unik di Jakarta, Kampung Tugu adalah destinasi yang wajib dikunjungi. Terletak di kawasan Semper Barat, Cilincing, Jakarta Utara, Kampung Tugu merupakan perkampungan tua yang menyimpan jejak budaya keturunan Portugis sejak abad ke-17.
Berikut beberapa rekomendasi kunjungan saat berada di Kampung Tugu:
1. Jelajahi Gereja Tugu
Kunjungi Gereja Tugu yang dibangun pada tahun 1747, salah satu gereja tertua di Jakarta yang masih aktif digunakan. Jangan lewatkan juga melihat lonceng tua yang menjadi simbol sejarah perkampungan ini.
2. Nikmati Musik Keroncong Tugu
Jika beruntung, Anda bisa menyaksikan atau bahkan ikut menikmati pertunjukan musik Keroncong Tugu yang khas dan sarat nuansa sejarah.
3. Saksikan Tarian Noni Tugu
Tarian tradisional ini mencerminkan perpaduan budaya lokal dengan pengaruh Eropa. Biasanya ditampilkan dalam acara budaya atau perayaan adat.
4. Ikuti Tradisi Rabo-Rabo dan Mandi-Mandi (saat perayaan khusus)
Datanglah pada akhir tahun untuk melihat atau ikut serta dalam Tradisi Rabo-Rabo dan Tradisi Mandi-Mandi, yang sarat nilai kekeluargaan dan pembersihan diri secara simbolis.
5. Kunjungi Pemakaman Tua Orang Tugu
Pemakaman ini menyimpan sejarah panjang keluarga-keluarga Tugu. Lokasinya berada di samping gereja dan masih terawat hingga kini.
6. Cicipi Kuliner Khas Tugu
Jangan lewatkan mencicipi makanan khas yang hanya ada di Kampung Tugu, seperti Kue Pisang Udang, Pindang Srani, dan Gado-Gado Siram—warisan kuliner yang tidak ditemukan di tempat lain.
7. Berinteraksi dengan Warga Lokal
Masyarakat keturunan Tugu sangat terbuka dan ramah terhadap pengunjung. Anda bisa belajar langsung tentang sejarah, bahasa, dan budaya mereka.
8. Dokumentasikan Pengalaman Anda
Setiap sudut Kampung Tugu memiliki nilai estetika dan historis. Jadikan kunjungan Anda sebagai pengalaman yang berkesan dengan banyak foto menarik.
Tips:
Waktu terbaik berkunjung: Akhir pekan atau saat perayaan tradisi (Desember–Januari).
Hubungi komunItas atau terlebih dahulu jika ingin tur budaya lebih mendalam.
Kenakan pakaian sopan dan nyaman.
Tradisi Rabo-Rabo
Dilaksanakan setiap tanggal 1 Januari pada pukul 13:00 WIB. Tradisi ini merupakan bentuk silaturahmi keliling kampung dengan diiringi musik keroncong, sebagai simbol rekonsiliasi dan kebersamaan di awal tahun.
Tradisi Mandi-Mandi
Diselenggarakan pada hari Minggu pertama di awal tahun, juga pada pukul 13:00 WIB. Tradisi ini merupakan simbol pembersihan diri secara lahir dan batin, diikuti oleh warga keturunan Tugu dan masyarakat sekitar.
Pertunjukan Musik Keroncong Tugu
Musik Keroncong Tugu dapat ditampilkan berdasarkan perjanjian atau permintaan khusus. Bagi pengunjung atau komunitas yang ingin menyaksikan pertunjukan, dapat menghubungi pengurus Kampung Tugu terlebih dahulu untuk pengaturan waktu dan lokasi.
Belum ada homestay