Desa Wisata Wologai Tengah mulai mengembangkan potensi wisata yang dimiliki sejak tahun 2011. Dari tahun ke tahun kegiatan sosialisasi tetap dipacuh, baik dilakukan Pemerintah Desa maupun yang dilakukan oleh Dinas Pariwisata, Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa dan OPD-OPD lainnya,  Pihak Swasta yang melakukan kerja sama dengan Desa Wisata Wologai Tengah. Pada Tahun 2019 Para Akademisi dari UKSW,  Universitas Flores yang dpimpin oleh Prof. Dr. Intiyas Utami, SE., M.Si, Ak, CA, CMA, QIA,  Yohanes Y. W. Kean, S.Pd, M.Pd dan juga Bank NTT  dalam bentuk riset dan study kelayakan terbentuk BUMDesa yang bernama BUMDes “KITA “.  Satu-satunya pengelolah Desa Wisata terdiri dari (tiga) devisi yaitu Pokdarwis, Eco-Camp Boelanboong, Sanggar Pu’u Pu Lepembusu  dan Cafe Maro Kopi. Namun pada Bulan Maret Tahun 2020–2021 Program Desa Wisata yang dikelolah Oleh BUMDes “KITA” berjalan di tempat (Covid-19). Pada tanggal 09 Juli 2020 keluarlah surat Keputusan Bupati Nomor 301 tentang Desa Wisata Wologai Tengah. Desa Wisata Wologai Tengah, berada di Kecamatan Detusoko, Kabupaten Ende, Propinsi Nusa Tenggara Timur. 

Topologi Desa Wisata Wologai Tengah cukup beragam, mulai dari Dataran Persawahan, Aliran Sungai dan Pegunungan.  Dari potensi tersebut Desa Wisata Wologai Tengah salah satu juga Desa Wisata Agro Alam selain Desa Wisata Budaya yang sudah mendunia. Desa Wisata Wologai Tengah mengarah ke Wisata Budaya sebagai konsep utama Wisata Desa. Wisatawan tidak asing dengan wisata budaya. Kampung Adat Wologai yang terkenal ritual adat yang masih kuat dan kental, rumah-rumah adat kekhasan Wologai peninggalan leluhur. 

Masyarakat melalui Sadar Wisata bernama PU’U TUBU yang merupakan akronim dari Desa Wisata Wologai Tengah terus berusaha dan melestarikan, memilih Pariwisata Desa menjadi semakin maju setiap tahunnya. Selain rumah–rumah adat masih terdapat wisata lain yang ditawarkan di Desa Wisata Wologai Tengah yaitu wisata buatan Eco-Camp Boelanboong, cita rasa kopi Wologai (Cafe Maro Kopi) Wisata Alam, Telapak Kaki Raksasa (Watu Doa) Hutan Adat. Selain wisata budaya ada potensi yang mendukung wisata budaya sehingga wisata budayapun terus dikembangkan antara lain, pergelaran seni tradisional seperti tarian tombak, tarian goro tenga, tarian wanda pa’u musik suling, permainan rega leke, soro koti dan egran. Pergelaran seni tersebut berhasil menjadi magnet tersendiri untuk menarik kunjungan wisata. Tarian gorotenga sempat ikronikan punah khusus untuk di Kabupaten Ende secara khusus Lio. Tarian gorotenga ada di Desa Wisata Wologai Tengah yang masih diminati oleh masyarakat terutama sanggar seni dan tarian Pu’u Pu Lepembusu. 

Wisata sejarah dan edukasi belum banyak yang tahu jika ternyata di Desa Wisata Wologai Tengah terdapat situs bersejarah berupa Rumah-Rumah adat dan peninggalan-peninggalan leluhur, tubu kanga, pekuburan dari batu-batuan yang tersusun rapih. Di Desa Wisata Wologai Tengah pengunjung juga diajak berwisata sejarah untuk menambah edukasi. Wisata edukasi lain yang ditawarkan adalah  belajar budidaya tanaman hortikultura, palawija, panen padi, melihat cara membuat patung, daur ulang kain bekas, membuat tazbi, rosario, anting, gelang dari biji kopi yang sudah di rosting. Pengunjung dapat membeli hasil kerajinan sebagai ole-ole yang khas dan menikmati cita rasa kopi Wologai yang ada di cafe maro kopi Wologai. Selain potensi yang ada diatas ada wisata alam air terjun dan telapak raksasa manusia purba yang belum digali oleh pelaku-pelaku wisata maupun Pemerintah Desa setempat. Pelaku wisata atau masyarakat mengolah secara bertahap. Dengan semangat yang membara bukan tidak mungkin jika kemudian hari wisata alam, Wisata kuliner dan wisata lainnya di Desa Wisata Wologai Tengah akan semakin bertambah.  Jika anda berkunjung kesini jangan lupa untuk mencoba kuliner desa yang ditawarkan seperti kopi Wologai, Ubi kayu Wologai, ubi talas Wologai, beras ketan hitam, Ketan putih dan beras merah Wologai, sayur, cabai, pisang goreng sangat cocok disantap dan juga saat menikmati alam bumi perkemahan indahnya Embung Eco-Camp dan teduhnya pondok tempat bernaung sambil menikmati cita rasa kopi Wologai. 

Fasilitas sebagai salah satu pendukung  Desa wisata tentu Desa Wisata Wologai Tengah menyediahkan fasilitas seperti area parkir, toilet umum. Pengelola wisata menyediakan pemandu yang profesional untuk menemani para wisata memasuki objek  Wisata Desa Wologai Tengah.

PROFIL DESA WISATA WOLOGAI TENGAH

1. PENDAHULUAN 

1. Desa wisata           : Wologai Tengah 

Kecamatan             : Detusoko 

Kabupaten             : Ende

Propinsi                 : NTT 

1. DEMOGRAFI DAN JUMLAH PENDUDUK MISKIN 

• Jumlah penduduk                : 962 orang 
• Jumlah kepala kelurga        : 243 KK
• Jumlah warga miskin          :
• Mata pencaharian masyarakat bertani 

1. POTENSI PARIWISATA 

• Daya Tarik Wisata : 
• Budaya Rumah Adat
• Buatan Eco-Camp Boelanboong 
• Alam/Air Terjun Batu Telapak Raksasa 
• Hutan Adat 
• Potensi Wisata 
• Budaya/Rumah adat 
• Buatan Eco-Camp Boelanboong 
• Alam/Air Terjun, Batu Telapak Raksasa
• Hutan adat 
• Seni dan Budaya/Sanggar seni dan Tari 

1. Jumlah Kunjungan pertahun                      : 1141

• Wisata Nusantara                : 1113
• Wisata Manca Negara         : 28 

1. Jumlah usaha terkait dengan Pariwisata yang dikembangkan di masyarakat

• Hotel/penginapan homestay
• Transportasi/angkutan      : kendaraan roda empat
• Rumah makan/warung makan 
• Kios cindera mata     : Ekraf Pokdarwis 
• Industri kecil kerajinan lainnya : Patung-patung, ukir-ukiran 
• Klaster Desa    : Desa Wisata 

1. Sarana dan Prasarana Pendukung Kepariwisataan Desa di Desa Wologai Tengah

• Toilet 
• Ekraf 
• Kios cindera mata 
• Kerajinan berupa ukir-ukiran (Patung) 
• Cafe 
• Lembaga pengelola wisata 
• BUMDes
• Pokdarwis 
• Sanggar
• SPKP Eco-Camp 

1. Program yang telah dilaksanakan dalam rangka pengembangan pariwisata di Desa Wologai Tengah baik oleh Pemerintah, Pihak Swasta maupun Swadaya Masyarakat.

1. Program apa saja yang telah dilaksanakan dalam rangka pengembangan pariwisata di desa wisata baik oleh Pemerintah, Pihak Swasta maupun Swadaya Masyarakat 

• Pelatihan Penguat Kapasitas 
• Pemerintah Desa 
• Lembaga Pengelolah Wisata 
• Pokdarwis 
• SPKP Eco-Camp 
• Cafe
• Kelompok-kelompok tani 
• Swadaya masyarakat 
• Bakti sosial (abdimas) Adat, Agama dan Pemerintah 

1. Keadaan dan Permasalahan dalam Pengembangan Desa Wisata 

• Sosial budaya 
• Masyarakat belum memahami tentang pariwisata
• Pengelola belum memahami secara baik tentang pariwisata