Desa Kamarian terletak di kecamatan kairatu kabupaten seram bagian barat, yang bisa ditempuh dari pelabuhan waipirit kurang lebih 30 menit dengan jarak 17 Km. Desa kamarian mempunyai potensi wisata yang layak dikunjungi. selain potensi wisata alam, potensi budaya juga menjadi daya tarik tersendiri di desa kamarian.
Sejarah terbentuknya desa kamarian merupakan keunikan sejarah yang perlu diketahui, Baileo Amalohy, pohon Gupasa dan Gereja Karmel sebagai icon unggulan merupakan suatu kebanggaan bagi masyarakat dan juga sebagai bukti sejarah hidup asal usul desa kamarian. selain itu ‘Benteng Batu’ yang terletak di puncak gunung Kamaria (disebut Negri Lama) merupakan wisata sejarah lokal masayarakat kamarian yang merupakan tempat sejarah dimana moyang Kamarian saat itu membuat pertahanan dari gangguan musuh.Tarian Cakalele negeri Amalohy merupakan tarian perang khas desa kamarian yang sampai saat ini masih di wariskan, tarian ‘Perelawa’ merupakan salah satu tarian asli dari desa kamarian yang menceritakan bagaimana pendahulu para moyang orang Kamarian mencari damar untuk bisa mencukupi kebutuhan hidup dan merupakan mata pencaharian kala itu, tarian ini biasanya dijadikan juga sebagai tarian penyambutan bagi tamu di event -event tertentu. kreativitas tarian lainnya seperti tarian orlapei,tarian katreji, tarian toki gaba-gaba, tarian patah cengkeh. “Air terjun Sohar” merupakan potensi alam yang berada di desa kamarian, yang memiliki diameter yang berbeda beda, selain air terjun sohar, ‘Batu Malakat’ juga merupakan tempat wisata lokal bagi warga kamarian, batu malakat mempunyai cerita sejarah dua moyang yang melekat pada batu sampai terhisap ke dalam batu tersebut, sehingga dinamakan Batu malakat. selain itu, ada juga Air ‘WAIAKA’ yang merupakan sungai besar di tengah desa kamarian yang merupakan tempat sejarah turunnya masayarakat desa kamarian dari gunung ‘Kamaria’ Ke pesisir pantai saat ini.
Selain ‘Air Terjun Sohar’ pelabuhan Ina Risa bisa dijadikan spot foto sunset,
Belum ada homestay